TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menganjurkan warga Bandung, khususnya yang baru saja dipecat dari pekerjaannya, berwirausaha. "Pada dasarnya, berusaha di Bandung, asalkan punya kemauan, tidak susah," katanya di Balai Kota Bandung, Rabu, 10 Februari 2016.
Ridwan menyerukan imbauan kepada warga Bandung tersebut merespons isu maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan besar di Indonesia. Pemerintah Kota Bandung, kata dia, telah menyiapkan program kredit pinjaman lunak bernama Kredit Melati (melawan rentenir) khusus untuk warga Kota Bandung yang ingin berwirausaha.
Baca juga: Marak PHK, Boyolali Justru Butuh 15 Ribu Tenaga Kerja
Pinjaman lunak bernama Kredit Melati ini dimulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 30 juta dengan bunga kurang dari 5 persen. "Kalaupun ada (gelombang PHK) di Bandung, saya bilang akan kawinkan dengan program kewirausahaan,” katanya. “Kami sudah memberikan instrumen Kredit Melati asalkan mau dagang dengan modal Rp 500 ribu sampai Rp 30 juta.”
Ridwan Kamil yakin potensi pendapatan lewat wirausaha di Bandung yang cukup besar bisa mendorong warga kota yang baru diberhentikan dari pekerjaannya. Ia mencontohkan perekonomian wisata bernilai hingga Rp 6 triliun per tahun. “Kepada mereka yang mungkin kena PHK, mulailah berorientasi berwirausaha UMKM," tuturnya.
Baca juga: BKPM Minta Serikat Buruh Tidak Sebarkan Isu PHK
Hingga kini, Ridwan Kamil mengaku belum mendapat laporan terkait dengan warganya yang terkena PHK perusahaan besar, semisal Panasonic dan Toshiba. "Belum ada laporan. Gelombang PHK yang saya baca rata-rata pabrik skala besar dan pabrik skala besar tidak banyak di Bandung," ucapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA