TEMPO.CO, Kupang - MS, siswa kelas V sekolah dasar, di Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 12 Januari 2016, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri hanya gara-gara tak dibelikan sepatu.
MS ditemukan tewas tergantung di atas pohon setinggi 2 meter di dekat rumahnya dengan seutas tali yang biasa digunakan untuk mengikat sapi.
Setelah menerima laporan tentang siswa yang gantung diri itu, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memanjat pohon untuk menurunkan tubuhnya, tapi nyawa anak ini tak terselamatkan lagi.
Jasad MS pertama kali ditemukan kakak kandungnya yang sedang mencari kemiri di kebun tak jauh dari rumah tinggal mereka. “Saya kaget lihat adik sudah tergantung di pohon,” katanya.
Kepala Identifikasi Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan Ajun Inspektur Satu Laurens Jehau membenarkan bahwa korban tewas karena gantung diri. “Hasil identifikasi, korban murni tewas karena gantung diri,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ibu kandungnya, menurut dia, diketahui sebelumnya korban sempat meminta dibelikan sepatu baru. Namun sang ibu menolak dengan alasan tak ada uang. “Kuat dugaan korban kecewa dia memilih mengakhiri hidup sesaat setelah berkomunikasi dengan ibunya,” tuturnya.
YOHANES SEO