TEMPO.CO, Jakarta -Jenazah Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Slamet Effendy Yusuf disemayamkan di rumah duka di komplek Citra Grand Blok H no.4 Castil Garden Cibubur, Bogor. Sejumlah pejabat terlihat melayat dan menshalatkan jenazah.
Jenazah tiba di Masjid Anni’mah untuk disalatkan pada pukul 11.00 WIB. Iringan kendaraan jenazah dan pelayat mendapat pengawalan kepolisian. Terlihat beberapa pejabat mengiringi jenazah seperti Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Pertanahan Fery Mursyidan Baldan, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
Sebelum jenazah diberangkatkan untuk disalatkan, Ketua Pengurus Pusat Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj memberikan sambutan dan doa . Dia mengatakan bahwa sosok Slamet merupakan teladan bagi umat Islam di Indonesia. "Kiprah almarhum bagi negara sangat luar biasa," kata Said di rumah duka, Kamis, 3 Desember 2015.
Selain itu Said menuturkan, Slamet juga memiliki loyalitas yang tinggi dalam perjuangan bagi keluarga maupun pekerjaannya. "Walau sedang sakit tak jarang ia masih memilih untuk bekerja," ucapnya. Setelah disalatkan, jenazah dibawa menuju Purwokerto untuk dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Peaantren Al-Azhari, Lesaman, Purwokerto.
Slamet pernah menjabat Ketua MPR-RI periode1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar. Ia pernah menjabat sebagai ketua DPP. Ia juga sempat menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015 dan Ketua MUI pada periode 2009-2014.
Slamet Effendy Yusuf, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meninggal di Bandung Rabu malam, 2 Desember 2015. Sebelumnya, ia sempat mengikuti rangkaian acara Lembaga Kajian MPR RI di Hotel Ibis Bandung.
ABDUL AZIS