TEMPO.CO, Makassar - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Numang mengatakan pemerintah daerah sedang mendorong pengadaan tempat pemotongan hewan secara mobile atau bergerak.
Dia menjelaskan selama ini sistem pemotongan hewan dengan mengandalkan rumah pemotongan hewan masih belum efisien. "Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru dan bisa juga menghemat waktu. Teknisnya seperti apa, nanti yang mengatur dinas terkait," kata Agus pada Sabtu kemarin.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan Abdul Azis mengatakan mobil ini akan digunakan untuk mempermudah proses pemotongan sapi. "Kalau selama ini, kan, jika mau memotong sapi atau kerbau di RPH. Sistemnya diubah, kenapa tidak menggunakan mobil, di mana nanti ini akan dilakukan di atas mobil?" ujar Azis kemarin.
Menurut Azis, pemerintah daerah telah mendesain model dari mobil pemotongan hewan, teknis, dan biayanya untuk diajukan ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman. "Kami akan melihat responsnya seperti apa karena pernah ada pembahasan mengenai pembuatan mobil pemotongan hewan ini," tuturnya.
Nantinya, Azis melanjutkan, mobil ini akan mendatangi sentra-sentra peternakan yang ada di kabupaten/kota. Jika ini hadir, ada keuntungan yang didapatkan, antara lain tidak repot, lebih praktis, serta mengurangi biaya. Dia berharap rencana pengadaan mobil ini bisa terwujud tahun depan.
Azis juga menjelaskan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan bantuan kapal pengangkutan sapi untuk dikirim ke konsumen di DKI Jakarta dan daerah lain di Pulau Jawa. "Kalau tidak salah, ada empat kapal, tapi saat ini baru ada satu. Kapal ini akan mengangkut ternak dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah kemudian akan dikirim ke sana sesuai MOU yang dilakukan lalu," ucapnya.
Azis menambahkan, jumlah populasi sapi mencapai 1,3 juga ekor, baik sapi bibit maupun potong. Sedangkan jumlah sapi yang tersedia untuk konsumsi sekitar 140 ribu ekor per tahun.
Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Barru beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengadakan kapal khusus pengiriman ternak untuk mengurangi biaya transportasi.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI