TEMPO.CO, Bandung -Sudah dua pekan sebagian Taman Balai Kota Bandung di Jalan Merdeka ditutupi seng. Usut punya usut, hal tersebut dilakukan Pemerintah Kota Bandung untuk membangun ruang publik baru berupa taman di pinggir sungai Cikapayang yang melintas di samping Balai Kota Bandung.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, proyek tersebut bernama Restorasi Sungai Cikapayang tahap dua. Tahap pertama sepanjang 200 meter sudah selesai tahun 2014 lalu. "Tahap dua ini sepanjang 400 meter," kata Didi saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa, 24 November 2015 siang.
Lebih lanjut Didi menambahkan, konsep proyek tersebut adalah ruang publik cantik di koridor sungai. Sebagian tanah di dalam Balai Kota pun akan dimanfaatkan untuk memperluas trotoar hingga membentuk sebuah plasa yang lantainya dilapisi dengan batu granit dan batuan coral sikat.
Beberapa batu besar juga akan dipasang di taman tersebut sebagai objek untuk berfoto pengunjung. "Ada empat menhir dengan tinggi masing-masih 3 meter. Nantinya ini nyambung dengan taman Vanda," tuturnya.
Didi menambahkan, pagar Balai Kota Bandung sengaja dibongkar dan dipindahkan agak ke dalam. Hal tersebut dilakukan agar pengunjung taman baru ini bisa berinteraksi dengan air di sungai Cikapayang. "Nantinya ini diproyeksikan jadi destinasi wisata baru," akunya.
Nilai proyek restorasi sungai Cikapayang tahap kedua ini, lanjut Didi, mencapai Rp 5,1 miliar. Sesuai dengan kontrak, PT Era Tata Buana sebagai pemenang tender harus menyelesaikan ruang publik baru tersebut sebelum hari raya Natal 2015.
PUTRA PRIMA PERDANA