TEMPO.CO, Padang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menyatakan sejumlah kabupaten dan kota berpotensi dilanda banjir dan tanah longsor. Sebab, hujan dengan intensitas sedang hingga deras rata melanda Sumatera Barat.
"Ya, hujan masih di atas batas normal sehingga berdampak terhadap beberapa daerah," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat R. Pagar Negara kepada Tempo, Ahad, 22 November 2015.
Kata Pagar, ada sejumlah daerah yang berpotensi terjadi banjir dan longsor. Di antaranya, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Sawahlunto.
Menurut Pagar, BPBD sudah memetakan daerah rawan longsor dan banjir berdasarkan prakiraan BMKG dan PVMBG, termasuk pergerakan tanah di beberapa kawasan di Sumatera Barat.
"Ini sudah kita informasikan ke kabupaten dan kota agar bisa menyiagakan kelompok siaga bencana melalui alat peringatan dini," ujarnya.
Malah, kata Pagar, sejak Sabtu 21 November 2015, banjir dan longsor sudah melanda beberapa kabupaten dan kota, seperti di Pasaman, Kota Padang, dan Kabupaten Agam.
Misalnya musibah tanah longsor terjadi di Padang Sawah, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu malam, 21 November 2015. Dua orang ditemukan tewas tertimbun tanah dan satu orang berhasil diselamatkan, meski mengalami luka-luka.
Dua orang yang tewas masing-masing bernama, Saripati, 35 tahun, dan Riski, 8 tahun. Sedangkan korban luka-luka diketahui bernama Intan, 6 tahun.
Di Kota Padang, Sumatera Barat, ases jalan dari Kota Padang menuju Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di kawasan Bungus, Kota Padang, tertutup tanah dan batu setebal 2 meter, lebar 6 meter, dan panjang 10 meter.
Akibat jalan yang tertimbun itu, arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, yakni sekitar 3,5 kilometer. "Kondisi jalan terputus total,” ujar Pagar.
Tanah longsor juga menyebabkan tertimbunnya satu mobil dan satu sepeda motor. Dua korban mengalami luka-luka, yakni Armon, 50 tahun, dan Indri, 17 tahun.
Sementara di Kabupaten Agam, banjir menyebabkan satu jembatan di Jorong Malabuah Kampuang Dagang Nagari Bawan putus sehingga akses masyarakat terganggu. Banjie juga merendam beberapa rumah dan satu unit puskesmas.
Kepala BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito mengatakan banjir disebabkan tingginya curah hujan sehingga Sungai Batang Anak Aia meluap.
"Tapi sudah bisa kita selesaikan. Masyarakat yang rumahnya terendam banjir saat ini sudah dapat bersihkan kembali. Untuk jembatan yang putus, akan kita siapkan jembatan darurat," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI