TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap kiriman Provinsi Jambi makin menyebar. Asap telah memasuki wilayah Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, pada dua hari terakhir ini.
Hal ini mengakibatkan jarang pandang di kabupaten yang berbatasan dengan Jambi tersebut hanya 30 meter. Sebagian besar warga mulai mengalami gangguan pernapasan, terutama anak-anak."Karena asap kita sekeluarga sekarang batuk-batuk," kata Resu, seorang warga Kecamatan Semelako, Kabupaten Lebong, Senin, 26 Oktober 2015.
Resi mengaku, meski terpapar asap selama dua hari, hingga saat ini mereka belum mendapatkan bantuan masker. Untuk meminimalkan dampak asap, warga mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk meliburkan anak sekolah.
Koordinator Pengurangan Risiko Bencana Bengkulu, Nurcholis Sastro, mengatakan saat ini ada lima sekolah di Kabupaten Lebong yang terpaksa memulangkan murid-muridnya karena asap. "Di lima sekolah, murid-murid dipulangkan cepat akibat asap sejak dua hari lalu," ujar Sastro. Lima sekolah itu adalah Sekolah Dasar Mangkuraja, SD Kota Donok, Sekolah Menengah Atas 1 Tes, dan Sekolah Menengah Pertama 1 Lebong Selatan.
Di daerah ini, asap mulai terasa pekat dan sesak sekitar pukul 09.00. Menurut Nurcholis, asap tidak hanya berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan, tapi juga karena ulah warga setempat yang membuka lahan dengan cara membakar. "Sehari terdapat 5-10 titik api di Kabupaten Lebong. Sementara ini belum ada tindakan cepat dari pemerintah," tuturnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI