TEMPO.CO, Yogyakarta - Sepekan lebih setelah Lebaran, lalu lintas di sejumlah ruas utama Kota Yogyakarta mulai kembali normal. Kawasan wisata dan pusat belanja Jalan Malioboro serta ruas protokol di sekitarnya, seperti Jalan Senopati, Bhayangkara, KH Ahmad Dahlan, hingga ruas ring dua tampak lebih lengang pada Ahad, 26 Juli 2015.
Koordinator Bidang Lalu Lintas, Keamanan, dan Ketertiban Unit Pelaksana Teknis Malioboro Ahmad Syamsuddin mengatakan frekuensi masuknya kendaraan, baik roda empat dan roda dua, sejak Lebaran sampai H+7 atau Jumat, 24 Juli 2015, sempat masih di atas seribu kendaraan per menit.
"Mulai H+8 dan H+9 ini frekuensi masuk kendaraan ke Malioboro per menit tinggal 600-an unit," ujar Syamsuddin kepada Tempo, Ahad, 26 Juli 2015.
Dari pantauan Tempo, sejumlah pusat perbelanjaan seperti Pasar Beringharjo, pusat oleh-oleh Patuk, dan kawasan Alun-alun serta Jalan Solo juga tampak tidak semrawut dan berjubel kendaraan wisatawan. Begitu pula pusat penginapan dan hotel di ring pertama Malioboro, seperti Jalan Sosrowijayan dan Dagen, yang sepi dari bus wisata atau kendaraan pribadi.
"Untuk posko-posko pengamanan Lebaran juga kami bubarkan hari ini," ujar Syamsuddin. Posko pengamanan Lebaran yang dibubarkan di kawasan Malioboro dan sekitarnya ada sekitar enam posko.
Kepala Badan Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus mengatakan seiring berakhirnya masa libur Lebaran, seluruh pasar tradisional juga kembali normal dan harga-harga kebutuhan pokok tak bergolak.
"Kunjungan pasar sempat naik 60 persen saat puncak libur pekan ini, tapi sudah kembali normal," ujar Rudi. Yang paling mendapat limpahan pengunjung adalah Pasar Beringharjo yang rata-rata pengunjung hariannya sekitar 20 ribu orang.
PRIBADI WICAKSONO