TEMPO.CO, Bandung - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia, Daerah Operasi II Bandung, Zunerfin mengatakan tiket kereta api mudik hanya tersisa tiga hari. “Tiket kereta masih tersedia utnuk tanggal 10, 11, dan 12 Juli ke arah timur, ke arah utara hanya tanggal 15 Juli yagn habis, ke barat masih banyak,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 25 Juni 2015.
Zunerfin mengatakan, seluruhnya terdapat 24 kereta api yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi II Bandung, dari jumlah itu 13 diantaranya merupakan kereta jarak jauh menuju arah timur seperti Solo, Yogyakarta, serta Surabaya yang mayoritas digunakan pemudik. “Ada tiga kereta tambahan yakni Kereta Pasundan, Lodaya, dan Kutojaya Selatan” kata dia.
Menurut Zunerfin, melihat tren penjualan tiket kereta api, puncak arus mudik diperkirakan tanggal 15 Juli 2015. “Pada tanggal 15 itu semua tiket kereta ke arah timur habis, ke utara juga habis. Kami anggap puncaknya H-2,” kata dia.
Zunerfin mengatakan, jumlah penumpang kereta dalam masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini naik 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Tahun lalu jumlah penumpang dalam catatan kita itu lebin dari 132,5 ribu penumpang, sekarang 148,3 ribu orang,” kata dia.
Dia mengklaim, PT Kereta sudah siap menghadapi arus mudik dan balik. “Istilahnya, baik dari segi sarana dan prasarana, dan pelayanan,” kata Zunerfin. PT Kereta Api menyiapkan operasi angkutan Lebaran sejak H-10.
Zunerfin meminta penumpang agar mempersiapkan dirinya. Salah satunya, agar secepatnya mencetak tiket yang dibeli online. “Penumpang kereta mendapatkan tiket, hampir 90 persen beli online. Jadi penumpang baru memiliki struk pembelian, kita harapkan paling lambat sehari sebelum keberangkatan usahakan sudah di cetak,” kata dia.
Dia beralasan, pencetakan tiket kereta kendati sudah disiapkan tempat khusus, khawatir lama sehingga menyebabkan telat jika mencetak dadakan. PT Kereta Daerah Operasi II Bandung misalnya menyiapkan mesin cetak tiket mandiri, tiga mesin di Stasiun Bandung dan satu di Stasiun Kiaracondong. “Tiket juga bisa dicetak di loket penjualan tiket kereta jarak jauh,” kata Zunerfin.
Zunerfin juga mewanti-wanti agar calon penumpang membeli tiket tidak lewat calo. Dia beralasan, tiket akan hangus jika nama yang tercantum dalam tiket berbeda dengan kartu identitas penumpang. “Penumpang wajib membawa identitas asli saat berangkat, karena itu salah satu syarat atau dokumen berangkat,” kata dia.
AHMAD FIKRI