TEMPO.CO, Nganjuk - TS, remaja 14 tahun, yang melayani lima pria dewasa setelah 'dijual' sahabatnya sendiri dipastikan sudah tak bersekolah. Dia menurut saja melayani berhubungan seksual dengan beberapa pria teman sahabatnya itu lantaran patah hati diputus kekasihnya.
Jauh sebelum kisah layanan seksual yang menggemparkan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ini terungkap, TS dan BL rupanya telah bersahabat cukup karib. TS dipastikan sudah tidak bersekolah lagi setelah putus sekolah di bangku kelas VIII. Sedangkan BL mengaku masih tercatat siswi kelas VIII sebuah madrasah.
Beberapa hari terakhir TS mengeluh kepada BL soal hubungan asmaranya dengan seorang pria yang kandas. Hal itu membuat TS terguncang dan tak mau pulang ke rumah orang tuanya. Dia memilih tidur di rumah BL sebelum akhirnya diminta pergi karena takut kepada orang tua BL.
“Akhirnya BL memperkenalkan TS kepada AN, satu teman lelakinya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nganjuk Ajun Komisaris Hendra Krisnawan, Selasa, 19 Mei 2015.
Perkenalan yang dilakukan dalam kegiatan cangkrukkan itu diikuti BL, TS, AN, dan seorang pria lainnya. Mereka juga menenggak minuman keras hingga memicu AN mengajak BL berhubungan badan. Saat itulah secara spontan BL menawarkan TS, temannya sendiri untuk digauli AN. Kepada AN, BL mengatakan jika TS tengah stres diputus pacarnya dan bisa “dipakai”.
Tawaran tersebut langsung disetujui AN. Persetujuan diikuti BL yang meminta uang kepada AN sebagai upah memperkenalkan dengan TS. Saat itu AN memberinya uang Rp 30 ribu dan keesokan harinya sebuah ponsel.
Celakanya, dalam kondisi mabuk, TS tak hanya disetubuhi oleh AN, tapi juga seorang teman lelakinya. Sementara BL pulang ke rumahnya dengan meninggalkan sahabatnya bersama para pemabuk itu.
Keesokan harinya BL dan TS kembali bersama untuk jalan-jalan. Kali ini di sore hari, keduanya terlibat pesta minuman keras dengan seorang pria yang berujung pada persetubuhan terhadap TS. Hal ini tak lepas dari peran BL yang menyatakan sahabatnya “bisa dipakai”.
Perbuatan tersebut kembali terulang keesokan harinya di malam hari, di mana TS kembali terlibat pesta minuman keras yang berlanjut ke persetubuhan dengan dua pria sekaligus. Namun kali ini nasibnya cukup tragis, yakni ditinggal di area persawahan setelah disetubuhi dua laki-laki dan berbuntut pengaduan ke polisi.
Kepada polisi, BL ngotot tak menerima imbalan apa pun dari para pria yang meniduri sahabatnya selain uang Rp 30 ribu dan sebuah ponsel. Sementara TS sendiri justru tak mendapat uang sama sekali baik dari BL maupun para pria hidung belang yang menidurinya.
HARI TRI WASONO