TEMPO.CO, Sampang - Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga kini masih kekurangan 1.770 tenaga pengajar. Data Dinas Pendidikan Sampang menyebutkan kekurangan itu untuk sekolah dasar sebanyak 1.680 guru dan tingkat sekolah menengah pertama 90 guru.
"Untuk kekurangan guru SMA sederajat masih didata, tapi diperkirakan total kekurangan guru mencapai sekitar 2.000 guru," kata Kepala Seksi Promosi dan Mutasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Ahmat Fathori, Senin, 18 Mei 2015.
Menurut dia, kekurangan guru itu untuk guru berstatus pegawai negeri sipil. Sekolah dasar di bagian utara Kabupaten Sampang tercatat yang paling banyak kekurangan guru berstatus PNS. "Seperti sekolah di Kecamatan Banyuates, Ketapang, dan Sokobenah," ucapnya.
Ahmat Fathori memperkirakan, setiap tahun, jumlah kekurangan guru di Sampang akan terus bertambah. Penyebabnya, jumlah rekrutmen guru PNS dan guru yang pensiun setiap tahunnya tidak seimbang. "Badan Kepegawaian harus segera mengatasi kekurangan guru ini," tuturnya, tanpa merinci jumlah guru yang pensiun setiap tahun di Sampang.
Agar kekurangan guru itu tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar, kata Fathori, Dinas memaksimalkan tenaga guru tidak tetap. "Keberadaan guru tidak tetap sangat membantu sekolah."
Sementara itu, Kepala Badai Kepegawaian Daerah Sampang Slamet Terbang belum dapat dikonfirmasi soal kekurangan guru di Sampang itu.
MUSTHOFA BISRI