TEMPO.CO, Purbalingga - Tiga pendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah, yang tersesat sejak Rabu pekan lalu ditemukan dan berhasil dievakuasi, Minggu sore, 15 Februari 2015. Mereka Ronald Dicky, 20 tahun, Zanuar Renaldo (19), dan Airlangga Virgianto (20). Ketiga mahasiswa dari Yogyakarta itu berangkat dari Pos Bambangan, Purbalingga, meskipun status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu masih waspada.
"Mereka ditemukan oleh pencari kayu bakar dengan kondisi lemah," kata anggota SAR Purbalingga, Slamet Ardiansyah. Saat ditemukan mereka sudah berada di atas Dukuh Kaji, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. "Mereka sedang turun."
Pencarian tiga mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta itu melibatkan Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Cilacap, SAR Purbalingga, Ubaloka, SAR DIY, SAR Banyumas dan UMP Purwokerto.
Ia mengatakan, dua pendaki dalam kondisi sehat. Sedangkan Airlangga Virgianto harus dilarikan ke RSU Margono di Purwokerto. "Satu pendaki agak lumayan parah karena beberapa hari survival. Ya kehabisan bahan makanan sekian hari," ujarnya.
Tiga pendaki itu melakukan pendakian sejak hari Sabtu, 7 Februari 2015 melalui Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
Komandan SAR Purbalinga, Arif Wahyudi, mengatakan ketiga pendaki itu menghubngi Posko Bambangan pada Rabu pekan lalu untuk meminta bantuan. Namun kemudian mereka tidak bisa dihubungi lagi. Pencarian dimulai pada Kamis.
Sebenarnya, pendakian masih ditutup karena Gunung Slamet berstatus Waspada. "Pendakian Gunung Slamet ditutup sejak 10 Maret 2014," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Purbalingga, Jawa Tengah, Prayitno
Dinas itu juga sudah memasang tulisan larangan pendakian di sejumlah titik. Namun, menurut dia, mereka nekat naik secara sembunyi-sembunyi.
ARIS ANDRIANTO