TEMPO.CO, Selat Karimata - Seusai menerima delapan jenazah dari KRI Yos Sudarso dan KD Pahang yang segera diterbangkan dengan helikopter ke Pangkalan Bun, KRI Banda Aceh kembali berlayar sekitar pukul 10.30 WIB menuju titik koordinat dugaan lokasi ekor pesawat AirAsia QZ8501 berada.
"Langit semakin mendung, tapi kita akan tetap bergerak menuju titik penyelaman," ujar Komandan SAR Laut Laksamana Pertama, Abdul Rasyid, pada Sabtu, 3 Januari 2015. (Baca: Pengalaman KSAU Menembus Awan Cumulonimbus)
Awan hitam memang menutupi langit di depan haluan kapal. Gelombang laut semakin tinggi seiring makin kencangnya angin yang bertiup. (Baca: Korban Air Asia QZ8501 Ditemukan Duduk di Kursi)
Titik yang dimaksud berada pada koordinat 03 55 52 LS/110 33 86 BT. Kapal USS Sampson dan KRI Bung Tomo sebelumnya mendeteksi keberadaan benda sepanjang 23 meter di titik tersebut melalui sonar. Benda itu diperkirakan berada dalam kedalaman 29 meter.
KRI Banda Aceh membawa 57 penyelam gabungan dari Kopaska, Taifib, Denjaka, dan Dislambair TNI AL. Tim gabungan ini sebelumnya sudah menyusun rencana penyelaman untuk menemukan puing pesawat yang jatuh pada Ahad lalu itu. Diperkirakan, KRI Banda Aceh akan tiba di lokasi tersebut dalam waktu 5 jam dengan kecepatan 13 knot.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terkait:
USS Sampson, Kapal Perang Pencari Korban Air Asia
Cari Korban Air Asia, USS Sampson Bawa Helikopter
Ini Teknik Penyelaman untuk Mencari Air Asia
Cari Puing Air Asia, Tim Penyelam Akan Memutari
Cari Air Asia, Penyelam Pakai Kirby Morgan Band