TEMPO.CO, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo berhasil menutup tanggul lumpur yang jebol sejak Rabu, 17 Desember 2014, di titik 73 B, Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Namun air lumpur masih terus mengalir ke perumahan warga, sehingga dua desa yang menerima aliran lumpur masih tetap terancam, yaitu Desa Gempolsari dan Kalitengah.
“Dengan satu alat berat, jebolan itu sudah berhasil ditutup,” kata juru bicara BPLS, Dwinanto Hesty Prasetio, Sabtu, 20 Desember 2014. (Baca juga: BPLS Akan Bagikan Ganti Rugi Korban Lapindo)
Untuk mengurangi volume debit air lumpur yang ada di kolam penampungan, BPLS menggunakan pipa penyedot yang dibuang ke luar kolam penampungan. Namun alirannya menuju perumahan warga di Desa Gempolsari dan Kali Ketapang. (Baca: Utangnya Ditalangi Jokowi, Ini Janji Lapindo)
Menurut Dwinanto, apabila tidak dibuang ke luar kolam penampungan, endapan lumpur dikhawatirkan akan semakin meninggi, sehingga bisa meluber atau bahkan jebol lagi. Sebab, cuaca di Sidoarjo dan sekitarnya akhir-akhir ini tak menentu. Jadi, apabila turun hujan deras, air lumpur akan semakin banyak. Karena itu, pipa penyedot yang terletak di titik 73 B dan 73 C terus digunakan. (Baca: Warga Korban Lapindo Hadang Pembongkaran Blokade)
Pipa penyedot air akan difungsikan sampai pembangunan tanggul baru yang memanjang dari titik 73 sampai titik 68, Desa Gempolsari, selesai. “Kami juga terus berupaya mempercepat pembangunan tanggul baru, supaya Sidoarjo tidak lagi terkena bencana lumpur Lapindo,” katanya.
Bupati Sidoarjo Saiful Illah mengimbau kepada warga korban lumpur Lapindo yang ada di dalam peta area terdampak mengizinkan BPLS melakukan upaya penanganan tanggul yang sewaktu-waktu mengancam masyarakat di sekitarnya. “Apalagi pembayaran ganti ruginya sudah mau diberikan oleh pemerintah,” ujar Saiful.
Berdasarkan pantauan Tempo, akibat pembuangan ke luar kolam penampungan, air lumpur masih terus mengalir ke perumahan warga di Desa Gempolsari. Akibatnya, air di perumahan warga masih menggenang setinggi 5 sentimeter. Air lumpur juga masih mengalir ke Kali Ketapang, sehingga volumenya hampir menyentuh bibir sungai. Sementara itu, pembangunan tanggul baru saat ini sudah selesai sampai perbatasan Desa Kedungbendo.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita lain:
Kasus Lapindo, Duit Negara Rp 10 T, Ical Rp 3,8 T
Atribut Natal di Mal, FPI: Kami Tak Ikut Campur
Lindungi Kapal Vietnam, Menteri Susi Diprotes