TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah komunitas mencanangkan gerakan mengumpulkan 1 juta tanda tangan mendukung perbaikan Kebun Binatang Surabaya. Ratusan orang dari berbagai elemen berkumpul di Kebun Binatang Surabaya, Senin, 10 November 2014. Di antaranya Masyarakat Pecinta Satwa Surabaya, Pusura Surabaya, Komunitas Nol Sampah, dan Sjarikat Poesaka Soerabaia. (Baca: Peringatan Hari Pahlawan ala Satwa Bonbin Surabaya)
Ada pula beberapa tokoh yang juga tampak memberikan dukungan, seperti Pinky Saptandari, Liang Kaspe, Whisnu Wardhana, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Mereka membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan perbaikan dan penyelesaian kasus Kebun Binatang Surabaya.
Aktivis Komunitas Nol Sampah, Wawan Some, mengatakan Kebun Binatang Surabaya bukan sekadar tempat satwa. Namun juga ruang terbuka hijau yang memberikan oksigen bagi kota. Karena itu, dirinya mendukung penuh gerakan untuk menyelamatkan Kebun Binatang Surabaya. (Baca: Kasus Satwa KBS, Polisi Didesak Tetapkan Tersangka)
Kasus-kasus yang ada selama ini bisa menghambat perbaikan Kebun Binatang Surabaya. Proses yang panjang dan lama dalam menuntaskan kasus pertukaran satwa mengindikasikan adanya intervensi pihak tertentu.
Gerakan ini pun dinilai efektif untuk menunjukkan kepada polisi bahwa rakyat Surabaya ada di belakang mereka guna mengusut kasus Kebun Binatang Surabaya. "Kami tunjukkan ke Polrestabes bahwa rakyat Surabaya ada di belakang mereka," kata Wawan.
Dukungan juga datang dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. "Kondisinya memprihatinkan, harus ada perbaikan," ujar mahasiswi semester 1, Raytus Leany.
Direktur Sjarikat Poesaka Soerabaia Freddy H. Istanto mengatakan Kebun Binatang Surabaya merupakan cagar budaya, dan satwanya termasuk living heritage. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini harusnya lebih marah ketika Kebun Binatang Surabaya diinjak-injak orang luar.
"Kalau Bu Risma marah tamannya diinjak-injak, Bu Risma harusnya lebih marah KBS ini 'diinjak-injak' bertahun-tahun oleh orang luar Surabaya," kata Freddy.
Konflik berkepanjangan yang ada di dalam Kebun Binatang Surabaya semakin menunjukkan ada kepentingan uang, sehingga harus ada perbaikan yang mendasar. Dikelolanya Kebun Binatang oleh perusahaan daerah akan menjadi taruhan bagi Risma. "Ini harus jadi bukti bahwa kebun binatang pelat merah bisa lebih bagus."
AGITA SUKMA LISTYANTI
Baca juga:
Yogyakarta Dukung Larangan Rapat PNS di Hotel
Makna Hari Pahlawan Untuk Menteri Khofifah
Eks Tunangan Zaskia Gotik, Vicky Diancam 7 Tahun Penjara
ISIS Bantah Pemimpin Terluka, Irak Investigasi