TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi partai pendukung Prabowo Subianto di parlemen menggelar pertemuan tertutup untuk membahas jatah kursi alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Pertemuan tersebut digelar di ruangan politikus Golkar sekaligus Ketua DPR, Setya Novanto. (Baca: Hari Ini DPR Bagi-bagi Kursi Ketua Komisi)
"Ini sedang kami bicarakan," kata Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 21 Oktober 2014. Menurut Tjatur, berdasarkan kesepakatan awal, pembagian alat kelengkapan Dewan dibagikan secara proporsional berdasarkan jumlah perolehan kursi. (Baca: Gerindra Rela Berbagi Kursi Alat Kelengkapan dengan Jokowi)
Sejumlah pimpinan fraksi partai anggota koalisi pro-Prabowo hadir dalam pertemuan ini. Misalnya, Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono; Wakil Ketua DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid; politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Edhy Prabowo; dan Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo. Namun belum terlihat politikus Partai Persatuan Pembangunan mendatangi lantai 3 Gedung Nusantara III, tempat rapat berlangsung.
Koalisi pro-Prabowo berhasrat menyapu bersih kursi pimpinan alat kelengkapan Dewan. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pembagian kursi pimpinan komisi telah diputuskan bersama Partai Golongan Karya, PAN, PKS, PPP, dan Partai Demokrat. (Baca: Lobi Pembahasan Pimpinan Komisi DPR Berjalan Alot).
Rinciannya adalah Golkar mendapat jatah tiga posisi ketua komisi. Demokrat, PAN, dan Gerindra masing-masing beroleh dua kursi ketua komisi. Sedangkan PKS dan PPP mendapat satu posisi pimpinan komisi. Menurut Muzani, dua kursi ketua yang akan dimiliki Gerindra adalah Ketua Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, kehutanan, dan perkebunan, serta Ketua Komisi VII, membidangi energi.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler
Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi
Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi
'Amien Rais Tidak Peduli Agenda Kebangsaan'