TEMPO.CO, Jakarta - Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih optimistis Rancangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah Tak Langsung akan lolos di Senayan. Alasannya, Koalisi mengklaim mendapat dukungan mayoritas suara di Dewan Perwakilan Rakyat dan didukung pula oleh 60 persen lebih kepala daerah.
“Kami ini memperjuangkan cita-cita dan mereka mendukung kami. Hampir seluruh rakyat Merah Putih semua mendukung,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon seusai diskusi bertajuk ”Pilkada untuk Siapa?” di Warung Daun Cikini, Sabtu, 13 September 2014.
Fadli Zon tak menyebutkan perkiraan atau gambaran dukungan terhadap Koalisi Merah Putih. Ia hanya menegaskan, selain didukung masyarakat, partai yang pernah mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden ini juga telah didukung oleh hampir 60 persen kepala daerah di seluruh Tanah Air. (Baca: Diusung PAN, Wali Kota Kediri Tolak RUU Pilkada)
“Saya kira banyak. Kita tidak punya hitungan, tapi banyak, yang mendukung banyak. Mayoritas di atas 60 persen,” katanya. Menurut dia, kepala daerah terbanyak disumbang oleh Partai Golongan Karya, salah satu anggota koalisi.
Anggota Panitia Kerja RUU Pilkada dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, menguatkan pernyataan koleganya itu. Menurut Yandri, saat ini posisi fraksi yang pro-pilkada tak langsung jumlahnya jauh lebih banyak. (Baca: Ilmuwan LIPI: Argumentasi Koalisi Prabowo Dangkal)
“Kalau posisi sekarang 6-3. Jadi yang mendukung pilkada tidak langsung ada Golkar, PAN, PPP, PKS, Gerindra, dan Demokrat. Sedangkan yang langsung ada Hanura, PDIP, dan PKB,” katanya. Jika dikalkulasi, jumlah kursi keenam partai Koalisi Merah Putih di DPR mencapai 397.
Untuk voting terbuka pun, kata Yandri, koalisinya masih unggul. Karena itu, ia yakin tiga partai yang tak setuju dengan pilkada langsung nantinya akan bergabung. “Kita yakin ketiganya nanti bergabung, termasuk PDIP,” katanya. (Baca: PAN Makassar Tolak Pilkada Dipilih DPRD)
Menanggapi pernyataan Fadli Zon dan Yandri, pada kesempatan yang sama, anggota Panja RUU Pilkada dari PDI Perjuangan, Rahadi Zakaria, justru menegaskan bahwa partainya tak akan berubah sikap.
“Kita enggak (akan berubah). Masak, partai plintat-plintut (tidak konsisten),” katanya. Ia yakin PDIP akan tetap dengan sikapnya hingga akhir nanti. “Kalau mau merayu partai lain, silakan saja. PDIP tetap on the track, tetap pilkada langsung. Kalau (kalah) voting enggak apa-apa, kan masih ada Mahkamah Konstitusi,” katanya.
FEBRIANA FIRDAUS
TERPOPULER
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian
5 Senyawa yang Baik untuk Kesehatan Mata
Kapolri Tahu Misteri Penyebab Hilangnya MH370