TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi Yudi Kristiana mengatakan terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, mengkonsolidasikan pendukungan terhadapnya beberapa kali di Hotel Sultan Jakarta sebelum Kongres Partai Demokrat 2010. (Baca: Anas: Saya Pengantin, Tak Mengurus Soal Teknis)
"Kami memiliki data sebelas pertemuan yang dilakukan dari Maret hingga Mei 2010," kata Yudi ketika memeriksa kesaksian terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 4 September 2014. Anas kala itu hendak maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat.
Yudi menjelaskan pertemuan tersebut dirancang oleh staf Fraksi Partai Demokrat, Eva Ompita Soraya, dan dibiayai oleh Muhammad Nazaruddin, kala itu Bendahara Fraksi Demorkat. Nazar kini terpidana kasus korupsi Wisma Atlet. "Tentunya memerlukan biaya yang cukup besar," ujar Yudi. (Baca: Anas Sebut Denny J.A adalah Relawannya)
Pertemuan tersebut digelar pada 8, 26, 28-29 Maret; 14, 16 April; dan 4-5, 15-16 Mei 20 dengan rincian biaya sebagai berikut: Rp 380 juta, Rp 4,5 juta, Rp 60 juta, Rp 990 juta, Rp 156,5 juta, Rp 294,5 juta. Totalnya Rp 1,881 miliar.
Menanggapi fakta tersebut, Anas tidak membenarkan pernyatan Jaksa. Pertemuan di Hotel Sultan, Anas menjelaskan, hanya pernah dilakukan dua kali.
"Seingat saya, pertemuan di Hotel Sultan hanya dua kali," kata Anas. Pertama pada 28 Maret 2010 setelah rapat kerja nasional partai dan malam deklarasi majunya Anas sebagai calon ketua umum, 15 April 2010.
Anas Urbaningrum didakwa menerima duit Rp 116,525 miliar dan US$ 5,2 juta dari beberapa proyek pemerintah yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara. Selain itu, dia disebut menerima dua mobil, yakni Toyota Harrier bernomor polisi B-15-AUD senilai Rp 670 juta dan Toyota Vellfire berpelat nomor B-6-AUD seharga Rp 735 juta.
ANDI RUSLI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Pindahkan Makam Nabi, Saudi Disumpahi Bakal Hancur
Nama-nama Menteri Jokowi Versi Relawan