TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bulan Bintang atau PBB resmi mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau Capres 2024. Deklarasi dilakukan bersamaan dengan perayaan milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang, Ahad, 30 Juli 2023.
“Insyaallah, PBB telah menyatakan kesepakatan Pak Prabowo untuk menjadi capres,” kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah petinggi partai politik, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN Anas Urbaningrum, dan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Anis Matta. Berikut profil mereka:
1. Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar atau acap dikenal Cak Imin merupakan politisi Indonesia. Pada Pilpres 2024 mendatang, dia digadang-gadang menjadi cawapres. Saat ini Cak Imin menjabat sebagai Ketum PKB. Karier politiknya dimulai bersamaan lahirnya era reformasi pada 1998. Dia mendirikan PKB bersama tokoh-tokoh NU, termasuk Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada Pemilu 1999, Cak Imin terpilih menjadi anggota DPR RI dari PKB. Di lembaga legislatif itu, ia diangkat menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Karier politiknya makin menanjak, terutama setelah menjabat sebagai Ketua Umum PKB. Saat ini, Cak Imin mengemban amanah sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.
2. Anis Matta
Muhammad Anis Matta atau lebih dikenal dengan Anis Matta adalah politikus Indonesia. Kini dia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia. Sebelumnya, Anis Matta merupakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera alias PKS. Dia juga pernah menjabat jadi Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Anis Matta tercatat masuk ke politik pada 1998. Kala itu dia termasuk pendiri Partai Keadilan, Setelah Pemilu 1999, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2 Juli 2003. Anis Matta kemudian menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri. Pada 2013, dia diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai dan menjabat sampai 10 Agustus 2015.
Setelah lengser dari jabatan presiden PKS, Anis sempat berkonflik dengan pimpinan terkait keterbukaan partai. Puncaknya ia dipecat dari seluruh jenjang struktural di PKS. Anis kemudian mendirikan Partai Gelombang Rakyat atau Partai Gelora. Partai baru yang didirikannya ini berhaluan gabungan Islam dan Nasionalis yang berasaskan Pancasila.
3. Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum merupakan politisi Indonesia. Dalam kancah politik praktis di Indonesia, namanya mulai dikenal usai setelah selesai menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1999. Anas bergabung dalam Tim Sebelas. Ini adalah Tim Seleksi Partai Politik yang memverifikasi kelayakan data administrasi partai. Verifikasi itu menghasilkan 48 partai politik yang lolos seleksi dan ikut Pemilu 1999.
Perjalanan politik Anas berlanjut ketika dua tahun berikutnya, dia dipercaya menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk menyiapkan Pemilu 2004. Anas dilantik oleh Presiden Gus Dur dengan Ketua KPU Nazaruddin. Namun posisinya di KPU tak bertahan lama. Pada 8 Juni 2005, Anas mengundurkan diri.
Anas lalu bergabung dengan Partai Demokrat bentukan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Saat itu, SBY baru terpilih sebagai Presiden RI ke-6 pada Pilpres 2004. Dia juga sempat menjadi Ketua Umum berlambang bintang mercy itu. Namun karena tersandung kasus korupsi, Anas menyatakan mundur. Terbaru, dia secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN.
Pilihan Editor: Prabowo Otak Atik Angka Kecocokan PBB dengan Dirinya