TEMPO.CO, Lumajang - Teror bom ikan alias bondet kembali menghantui warga Kabupaten Lumajang, Rabu malam, 3 September 2014. Tiga orang warga Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, menjadi korban pelemparan benda berbahaya tersebut.
Tiga orang korban lemparan bondet itu adalah pasangan suami-istri Misdi dan Rohmawati serta anak mereka, Aris, yang berusia delapan tahun. Ketiganya sempat dibawa ke Unit Gawat Darurat RSUD dr Haryoto, Rabu malam kemarin. (Baca: Lempar Bom Ikan Perampas Motor Ditembak Mati)
Berdasarkan informasi, korban tengah dalam perjalanan pulang dari menonton pasar malam di lapangan Kecamatan Kedungjajang. Mereka berboncengan sepeda motor. Ketika melewati jalan kampung di pinggiran ladang tebu, tiba-tiba ada yang melemparkan bondet ke arahnya. "Situasinya gelap karena malam hari dan tidak ada lampu penerangan jalan," kata Rohmawati.
Pelaku langsung kabur setelah melemparkan bom ikan. Kepala Kepolisian Sektor Kedungjajang Ajun Komisaris Dodik Suwarno membenarkan kejadian pelemparan bondet yang mengkibatkan korban luka. "Korban hendak pulang dari nonton pasar malam sekitar pukul 20.00 WIB," kata Dodik.
Polisi saat ini telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan penyelidikan. Berdasarkan catatan polisi, ternyata Misdi sudah dua kali menjadi korban lemparan bondet. Lemparan pertama terjadi pada awal Agustus dengan sasaran rumah Misdi. Polisi menduga pelemparan tersebut bermotif dendam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, sejak tiga bulan terakhir telah terjadi lima kali kasus lemparan bondet yang mengakibatkan dua korban jiwa dan lima lainnya luka-luka. (Baca berita sebelumnya: Polisi Lumajang Identifikasi Pelaku Teror Bom Ikan)
DAVID PRIYASIDHARTA
Terpopuler:
Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu