TEMPO.CO, Jayapura - Dari 15 orang yang tertimbun longsor di kawasan penambangan rakyat Paniai, tepatnya di wilayah Damai III, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, pada Selasa, 1 Juli 2014, sembilan di antaranya berhasil dievakuasi. "Tapi, dari jumlah itu, tujuh orang tewas," kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Tito Karnavian di Kota Jayapura, Kamis, 3 juli 2014.
Tujuh korban tewas tertimbun longsor itu yakni Lukman, Iwan, Wande, Alafa, Robi, Mardi, dan Pikey. Sedangkan dua korban selamat adalah Udin, 36 tahun, dan Fred Yokbun, 29 tahun. Udin mengalami patah tangan kiri dan luka di kaki kiri-kanan. Sedangkan Fred mengalami patah kaki kanan serta luka di wajah dan sekujur badannya.
Hingga Kamis, 3 Juli 2014, aparat TNI-Polri dan dinas terkait masih terus mencari enam korban lainnya yang masih tertimbun longsor. Mereka tertimbun longsor sekitar pukul 23.00 WIT pada Selasa, 1 Juli 2014.
Menurut Tito, lokasi tempat kejadian sangat sulit ditempuh atau dijangkau dan tak ada sinyal telekomunikasi. Lokasi pendulangan emas tradisional ini hanya dapat ditempuh dengan helikopter atau berjalan kaki selama sehari-semalam melalui pos polisi terdekat di Baya Biru.
Tito mengatakan telah memerintah anggotanya agar mengambil langkah cepat, yakni penyelamatan jiwa manusia. "Untuk penyelidikan, apakah penambangan rakyat itu ilegal atau tidak, akan dilakukan selanjutnya," ujarnya.
Longsor terjadi diduga akibat ada proses penambangan di Damai III dan diperparah oleh hujan deras yang mengguyur daerah itu.
CUNDING LEVI
Berita Terpopuler:
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Pemerintah Ogah Layani Gugatan Newmont
Menteri Pendidikan Lepas Tim Olimpiade Sains