TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mendesak Indonesia segera memadamkan dan mencegah kebakaran hutan di Riau, Sumatera. Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Malaysia G. Palanivel mengatakan pihak Malaysia melalui Direktur Jenderal Lingkungan Halimah Hassan menulis surat kepada mitranya di Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.
“Surat tersebut menyatakan keprihatinan Malaysia atas peningkatan jumlah titik api yang menyebabkan kabut asap di semenanjung Malaysia sejak 22 Juni,” kata Palanivel seperti dikutip kantor berita Bernama, Rabu, 25 Juni 2014.
Dia menyatakan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) melaporkan titik api di Sumatera, Indonesia, naik menjadi 143 kemarin dari 129 dibandingkan 129 pada hari Senin. Di Malaysia sendiri terdapat 25 titik api.
“Titik-titik api itu sedang diselidiki, dan aparat terkait akan mengambil tindakan,” kata dia.
Hingga pukul 09.00 kemarin, indeks polusi udara tidak sehat (API) menurun di beberapa tempat di Malaysia. Penurunan kualitas udara sehat itu disebabkan kabut asap yang tertiup angin muson barat daya dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga September. (Baca: Kabut Asap di Malaysia dari Domestik)
Foto satelit National Oceanic and Atmospheric Administration yang dikeluarkan ASMC Selasa kemarin memperlihatkan kabut asap melayang dari wilayah hutan yang terbakar di Riau menuju wilayah tengah dan barat daya Semenanjung Malaysia.
Palanivel mengatakan Kementerian melalui departemen lingkungan telah mengambil sejumlah langkah termasuk melarang pembakaran terbuka sejak Februari, untuk mengurangi dampak yang diperparah dengan angin muson barat daya dan El Nino. (Baca: Akibat Kabut Asap, Sekolah di Malaysia Libur)
THE MALAY MAIL ONLINE | NATALIA SANTI
Berita Lain
Di Balik Pemberedelan Tempo
Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Facebook Luncurkan Pelacak Pemilu di Indonesa