TEMPO.CO, Pontianak - TNI Angkatan Laut mengirim satu kapal perang dan pesawat udara untuk memantau pembangunan mercusuar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Pontianak.
"KRI telah siap dengan perlengkapan perang dan Tim Hidros TNI AL sebagai tim survei untuk mengidetifikasi lokasi tersebut," kata Kepala Pangkalan TNI AL Pontianak Kolonel Dwika Tjahja Setiawan, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: Sengketa Perbatasan, Satu Pulau Bisa Lepas)
Pemantauan udara dilakukan dengan mengunakan pesawat TNI AL U-621. Pemantauan dari udara itu digelar sejak Senin lalu. Saat ini, kata dia, tidak ada aktivitas pembangunan oleh pihak Malaysia. Kendati demikian, dari pantauan anggota, didapati keberadaan kapal penarik (tugboat) dan kapal Malaysia.
Dwika mengatakan, menurut peta laut yang dimiliki TNI AL, pembangunan rambu suar oleh pihak Malaysia berada di perairan Indonesia, tepatnya di titik koordinat 02.05.053N-109.38.760E. "Namun kami masih melakukan pengecekan kembali,” kata Dwika.
Aktivitas pembangunan tersebut terpantau oleh petugas navigasi perhubungan laut yang akan melaksanakan serah-terima pos navigasi di Temajok. Pada saat yang bersamaan, petugas navigasi melihat iring-iringan delapan kapal Malaysia yang terdiri atas tiga boat, empat tongkang material, dan satu kapal militer bergerak menuju perairan lebih-kurang 900 meter di depan patok SRTP 01.
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen Ibrahim Saleh menambahkan, pihaknya telah berusaha mencari keterangan soal pembangunan mercusuar itu. "Agak sulit untuk memperoleh informasi, namun baru bisa dikorek keterangannya ketika anggota menyamar menjadi wartawan," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Ibrahim, dugaan pelanggaran konsesi bukan hanya soal pembangunan mercusuar. "Laporan anggota saya, ada konsesi sawit dari perusahaan Malaysia yang masuk ke Indonesia," katanya. Ada pula laporan anggota TNI yang menyebutkan Malaysia membuat terowongan untuk mengeruk batu bara dari bawah tanah di perbatasan. (Baca: Perbatasan Indonesia Bermasalah dengan 5 Negara)
ASEANTY PAHLEVI
Berita Terpopuler
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah