TEMPO.CO, Trenggalek - Kepolisian Resor Trenggalek memperketat pengamanan di wilayah perbukitan. Langkah ini ditempuh seiring dengan penangkapan terduga teroris bernama Galih Satria di Kecamatan Panggul, Trenggalek, oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Kepala Sub-Bagian Humas Polres Trenggalek Ajun Komisaris Siti Munawaroh mengatakan saat ini kepolisian tengah meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan dan pedalaman di Trenggalek. Dia menjelaskan, kepolisian menempuh langkah cipta kondisi ini pasca-penangkapan terduga teroris yang diketahui beralamat di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Trenggalek, itu. "Kami perketat di kawasan rawan untuk mendeteksi pergerakan teroris," katanya kepada Tempo, Ahad, 23 Maret 2014.
Wilayah Kabupaten Trenggalek memiliki banyak daerah yang rawan. Masih banyak kawasan perbukitan yang sulit termonitor. Di kawasan seperti inilah Densus 88 menemukan keberadaan rumah tinggal Galih Satria. Galih sendiri ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 13 Maret 2014 karena diduga terlibat dalam kegiatan terorisme. (Baca : Kapolri Janji Tangkap Santoso Hidup-hidup)
Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan polisi telah menyisir Desa Wonocoyo, tempat orang tua Galih tinggal, pada Sabtu, 22 Maret 2014. Penggeledahan ini menyusul hasil penyidikan Mabes yang menyebutkan Galih pernah merakit bom pipa di rumahnya. "Namun kami tak menemukan apa-apa," katanya.
Galih ditangkap setelah diidentifikasi sebagai pengirim paket berisi bom pipa dan bom Tupperware melalui jasa pengiriman swasta dari wilayah Panggul dengan tujuan Singkang Waju, Sulawesi Selatan. Dari keterangan Galih inilah polisi melacak keberadaan Ambo Intang, yang merupakan DPO terduga teroris Poso. (Baca : Polisi Endus Teroris Poso Masuk Jawa Timur)
HARI TRI WASONO
Terpopuler
Pesan Prabowo: Jangan Mau Dipimpin Tukang Bohong
Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi
Apa Kata Istri Aburizal atas Video Maladewa