TEMPO.CO, Bima - Tim Search And Rescue (SAR) Kabupaten Bima menemukan sebuah perahu nelayan kecil terdampar akibat gelombang tinggi di Pantai Lia, Desa Poja, Kecamatan Sape, Nusa Tenggara Barat, Senin, 17 Maret 2014. Selain perahu kosong tersebut, tim penyelamat juga menemukan dua jasad lelaki. "Kami menduga masih ada empat nelayan yang hilang akibat insiden ini," kata Koordinator SAR Abdul Wahab kepada Tempo.
Kedua orang yang tewas itu diduga bernama A. Madjid, 40 tahun, dan seorang anak kecil bernama Ali bin Nadzri alias Bili, 5 tahun. Tim SAR, menurut Abdul, belum dapat memastikan identitas korban karena jasad ditemukan dalam kondisi nyaris telanjang. "Kami menemukan tiga kartu penduduk dengan alamat Kelurahan Nitu, Kota Bima, di sekitar lokasi," ia menambahkan.
Tim SAR yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi, dan TNI AL itu menyebutkan dalam data mereka baru tercatat dua orang tewas. Dari dugaan sementara, penumpang yang tewas itu berusaha menyelamatkan diri saat kapal tenggelam. "Namun mereka tak berdaya karena jarak kapal dengan daratan jauh," ujarnya.
Dalam tiga hari terakhir, ombak laut Selat Sape mencapai 5 meter. Ombak tinggi itulah yang diduga menyebabkan perahu lepas kendali.
Tim SAR Kabupaten Bima hingga siang ini terus melakukan pencarian dengan menerjunkan puluhan personel. Mereka menyisir pantai itu tak hanya lewat laut, tetapi juga lewat perbukitan Saptosari. Mereka juga telah menggeledah isi kapal nelayan itu, tetapi tak menemukan petunjuk atau informasi yang bisa membantu mengungkap identitas penumpang.
AKHYAR M NUR
Berita Lainnya:
Lagi, Jet Suriah Masuki Wilayah Turki
Petinggi Demokrat Puji Pencapresan Jokowi
Pedagang Pasar Prihatin Jokowi Jadi Capres