TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau melumpuhkan operasi penerbangan. Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menutup aktivitas penerbangan selama tiga hari pada 13-15 Maret 2014. "Sudah disepakati bersama pihak maskapai," kata Duty Manajer Bandara SSK II, Pekanbaru, Baiquni, kepada wartawan, Kamis, 13 Maret 2014.
Dia mengatakan maskapai Garuda Indonesia, Lion Air dan Citilink, memastikan tidak melayani penerbangan hingga Sabtu, 15 Maret 2014 mendatang. Pada Kamis, 13 Maret 2014, ini ada 86 jadwal penerbangan batal. Hari sebelumnya 67 penerbangan batal. (Baca: Garuda Batalkan 10 Penerbangan ke dan dari Padang)
Penerbangan melalui Pekanbaru ditutup guna menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang. Gangguan kabut asap dianggap berbahaya untuk melakukan penerbangan seiring jarak pandang di Pekanbaru yang hanya mencapai 100 meter. "Sangat tidak memungkinkan melakukan penerbangan," kata Baquni.
Kerugian akibat kabut asap tidak hanya dialami pihak maskapai. Menurut Baiquni, kerugian Bandara SSK II sejak bencana asap mencapai Rp 500 juta. Kerugiannya terletak pada hilangnya potensi pendapatan dari jasa pelayanan, seperti pemanduan pendaratan, parkir pesawat, dan parkir mobil. (Baca: Soal Asap, Menteri Lingkungan Minta Singapura Diam)
Meskipun aktivitas penerbangan tutup, kata Kepala Divisi Pelayanan Operasi Bandara SSK II, Mandyanus, pelayanan bandara tetap berjalan normal. Aktivitas penerbangan tutup, sementara bandara tetap dibuka," katanya.
Sebabnya, bandara tidak hanya melayani penerbangan komersial, tetapi juga menjadi tempat pendaratan darurat bagi penerbangan militer yang saat ini tengah berusaha memadamkan asap dengan water bombing. (Baca: Darurat Asap Riau Diperpanjang Setengah Bulan)
RIYAN NOFITRA
Terpopuler
Twitter: Foto dan Video Lebih Banyak Dapat Retweet
Michael Schumacher Tunjukkan Tanda Membaik
Ini Kata-kata Terakhir Pilot Malaysia Airlines