TEMPO.CO, Slawi - Berbagai bencana terjadi di wilayah perbukitan Kabupaten Tegal selama hujan deras masih mengguyur. Di Kecamatan Bojong, jalan utama yang menghubungkan Desa Bojong dan Batunyana terpaksa ditutup untuk mobil karena aspalnya retak dan ambles, Kamis, 6 Februari 2014.
Camat Bojong, Muhtadi, mengatakan retaknya jalan itu terpantau sejak Selasa sore, 4 Februari. “Tapi belum seperti sekarang,” katanya saat dihubungi via telepon. Kini retakannya sepanjang sekitar 15 sentimeter dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter.
Hanya pejalan kaki dan sepeda motor yang boleh lewat. Bersamaan dengan retaknya jalan itu, tebing selebar 20 meter di wilayah Desa Batunyana longsor.
Hujan deras juga menyebabkan banjir bandang di Sungai Kaligung pada Rabu, 5 Februari. Derasnya banjir menyebabkan jembatan penghubung Kecamatan Bojong dan Bumijawa putus karena fondasinya ambrol. Walhasil, warga di dua kecamatan itu harus memutar sejauh 6 kilometer.
Muhtadi mengatakan jembatan itu putus setelah sungai meluap karena hujan deras sejak Selasa sore. “Fondasinya ambrol dan hanyut terbawa arus,” ujarnya. Meski demikian, pejalan kaki tetap nekat melewati reruntuhan jembatan itu daripada memutar jauh.
Setelah menuruni bibir tebing yang curam, pejalan kaki mesti menapaki badan jembatan yang patah dan menghunjam ke dasar sungai. Semula jembatan itu tingginya sekitar 10 meter dari permukaan air sungai. Muhtadi menambahkan, jembatan itu sudah rusak sejak tahun lalu.
Kepala Sub-Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal Tulus Setyobudi mengatakan putusnya jembatan itu juga karena tanah landasan fondasi yang gembur. “Tahun lalu sudah disiapkan anggaran Rp 3 miliar untuk memperbaiki jembatan itu,” kata Tulus.
Menunggu jembatan permanen dibangun, masih kata Tulus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membangun jembatan darurat dari bambu yang hanya dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.
Humas SAR Tegal-Slawi (Galawi) Rescue, Arif Rahman, mengatakan longsor masih mengancam sejumlah permukiman di Kecamatan Bumijawa selama hujan masih deras. “Desa Sumbaga, Cintamanik, Soka Tengah, Sokasari, dan Muncanglarang termasuk wilayah rawan longsor,” kata Arif.
DINDA LEO LISTY