TEMPO.CO , SEMARANG:- Menteri Kesehatan Andi Nafsiah Walinono Mboi yakin peserta jaminan kesehatan nasional tahun 2014 akan melebihi target. Keyakinan itu terkait dengan jumlah peserta jaminan kesehatan yang telah diprogramkan sejak awal tahun ini sudah mencapai 119 juta orang.
"Sedangkan target tahun 2014, 125 juta orang. Kemungkinan besar melampui target," kata Andi Nafsiah, saat dialog dengan tenaga medis se Jawa Tengah, di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, Rabu 5 Februari 2014.
Saat dialog dengan tenaga medis Andi tak memungkiri masih banyak keluhan dari berbagai pihak, di antaranya para provider yang belum memahami sistem jaminan kesehatan nasional yang telah diprogramkan oleh pemerintah itu. "Mereka selalu tarif dan tarif, padahal yang dilakukan ini mengembangkan suatu jaminan kesehatan sosial," kata Andi menambahkan.
Yang diperlukan dalam progam itu, menurut Andi menata semua unsur terkait program jaminan. Sistem itu di antaranya mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) sistem rujukan, alat kesehatan dan informasi manajerial. Di sisi lain ia menegaskan saat ini dibutuhkan pola pikir masyarakat yang selama ini mendapatkan pelayanan sering tak seusai dengan tempat tinggal.
Direktorat Jenderal Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono memperkirakan pada pertengahan tahun ini jumlah peserta JKN mencapai 121 juta orang. Bila harus mendapatkan pelayanan rawat menginap, maka diperlukan 121 ribu tempat tidur. "Itu dengan ratio 1 untuk 1000 pasien," kata Anung.
Menurut Anung, kementerian kesehatan bertangung jawab penuh terhadap peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang telah diajukan oleh kementerian sosial. Selain fasilitas itu, kementerian kesehatan juga memerlukan tenaga medis yang jumlahnya dinilai lebih banyak. "Namun yang tahu kebutuhan itu rumah sakit dan Puskesmas, kami segera mendata," katanya.
EDI FAISOL