TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Susilo Bambang Yudhyono meminta masyarakat mendukung dan mengawasi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Mari kita dukung dan awasi BPJS," kata SBY setelah meninjau Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum dr Soetomo, Surabaya, Sabtu, 4 Januari 2013.
Rombongan Presiden tiba di IRD sekitar pukul 13.45 WIB. Turun dari mobil Kepresidenan, SBY dan Ani Yudhoyono langsung menuju bagian pendaftaran pasien SJSN dan triage untuk melihat proses penanganan pasien.
Setelah itu, SBY dan Ani Yudhoyono berbincang dengan salah seorang pasien yang sedang dibaringkan di brankar. Kepada pasien asal Jawa Barat itu, SBY memberikan dukungan moral. Bahkan Ani sempat memeluk pasien perempuan tersebut.
Kedatangan Presiden didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan istrinya, Nina Soekarwo, serta sejumlah menteri, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat.
Di IRD, mereka disambut oleh Direktur RSU dr Soetomo Dodo Anondo, Kepala IRD dr Urip Murtedjo, dan seluruh pejabat RSU dr Soetomo, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Harsono dan Kepala BPJS Fachmi Idris.
Sebelum masuk ke mobil, Presiden memberikan sedikit pernyataan kepada wartawan. Menurut dia, sistem BPJS merupakan strategi yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan. Meski demikian, ia tidak menampik jika masih terdapat kekurangan yang harus diatasi. "Di seluruh Tanah Air, ada kekurangan di sana-sini itu wajar, tapi harus diatasi," kata SBY.
Ia berharap cita-cita agar rakyat Indonesia mendapat jaminan kesehatan bisa terwujud, salah satunya melalui RSU dr Soetomo sebagai rumah sakit pilot project BPJS. Ia juga berpesan kepada semua pimpinan rumah sakit untuk bekerja sebaik-baiknya dalam melaksanakan program jaminan kesehatan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Harsono mengatakan, Presiden SBY memberikan pesan khusus kepada penyelenggara layanan kesehatan masyarakat di Jawa Timur. "Diharapkan seluruh peserta ter-cover semua, terutama yang kurang mampu. Intinya, tidak ada orang sakit yang ditolak untuk pelayanan (kesehatan)," kata Harsono.
AGITA SUKMA LISTYANTI