TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri hari ini meringkus warga yang diduga teroris anggota jaringan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. “Namanya Atok alias Margono, saat ditangkap tidak melawan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantornya, Senin, 30 Desember 2013.
Polisi menyebut Atok alias Margono terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri di Poso dengan mengantar pelakunya. Selain itu, menurut polisi, Margono adalah pelaku penembakan warga dan pengumpul dana untuk kegiatan teror. Atok saat ini masih berada di Poso. “Belum dibawa ke Jakarta, masih dikembangkan di sana,” kata Boy.
Sampai akhir tahun 2013 ini, kata Boy, kepolisian sudah menangkap 12 orang terduga teroris kelompok Santoso. Namun, ketua kelompok tersebut belum juga diketahui keberadaannya. “Kami masih terus lacak, belum tahu di Indonesia atau di luar negeri,” kata Boy.
Santoso diduga terlibat penembakan tiga anggota polisi di depan kantor BCA Palu pada 25 Mei 2011. Ia juga disebut sempat memimpin pelatihan teroris di Poso. Saat ini, dia adalah orang yang paling diburu Datasemen Khusus 88 Antiteror. Santoso juga dikaitkan sebagai pentolan teroris kelompok Solo, Bojonggede, Tambora, serta Beji.
Santoso juga mengunggah video di YouTube. Video berjudul Mujahideen of East Indonesia presents A Risaalah For The Muslims in Poso urging Jihad against the evil Densus 88 ini diunggah pada 10 Juli 2013. Durasi video ini 6 menit 3 detik. Video yang sama diunggah pada 6 Juli 2013 dan sempat diblokir oleh polisi.
Video itu--hingga Jumat, 6 September 2013 pukul 14.00 Wita--sudah dilihat 32.917 kali.
TRI ARTINING PUTRI
Baca juga:
Aurelie Takut Kekasihnya Sebarkan Foto Telanjang
Jokowi: Foto Bareng di Fatahilah Bayar Rp 5 Ribu
Lukaku Bawa Everton Tekuk Southampton 2-1
Setya Novanto Tak Gubris Panggilan KPK
Kisah Pilu Aurelie Moeremans Setelah Kawin Lari
Sebelum Ditahan, Atut Gerilya ke Petinggi Golkar