Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Densus 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Marthinus Hukom mengatakan ingin mengedepankan pendekatan yang lebih lunak terhadap para pelaku terorisme. Dia menilai para pelaku tersebut bukan hanya sebagai pelaku tindakan kekerasan, tetapi juga korban.

“Bagaimana memperlakukan mereka sebagai korban, ya kami ingin mengubah pola pikir mereka,” kata Marthinus seusai rapat dengan Komisi Hukum DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Maret 2022.

Dia mengatakan pelaku teror melakukan kekerasan karena hanya menerima satu doktrin. Sebab itu, Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ingin mengintervensi pemikiran itu dengan cara melibatkan tokoh agama. Tokoh agama diharapkan dapat memberikan perspektif lain untuk pelaku teror.

“Kami sering bekerja sama dengan NU (Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” kata dia.

Marthinus mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 120 orang anggota jaringan Jemaah Islamiyah. Mereka dibiarkan bebas sambil dibina.

Menurut dia, Densus sudah tahu keberadaan dan keterlibatan jaringan itu. Namun, mereka berkomunikasi dengan Densus dan meminta untuk dibina. Menurut dia, Densus tidak memproses hukum mereka.

“Itu paradigma kami sekarang,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Marthinus, paradigma Densus itu bahkan terlihat dalam cara menangkap pelaku teror. Dia mengatakan Densus menghindari menangkap di rumah. Sebab, rumah adalah basis terkuat teroris untuk melakukan penyerangan.

Ketika akan ditangkap, menurut dia, para teroris itu umumnya memilih untuk tewas ketimbang dipenjara. Maka itu, kata dia, Densus berupaya melakukan penangkapan saat teroris berada pada posisinya terlemahnya.
“Kami menghindari itu,” ujar dia.

Sebelumnya Marthinus menyatakan Densus 88 menangkap 658 teroris dalam dua tahun terakhir. Masifnya penangkapan tersebut, menurut dia, membuat kejadian terorisme di Indonesia terus berkurang.

Dia juga menyatakan banyaknya penangkapan itu menandakan sel-sel terorisme di Indonesia terus berkembang. Menurut dia, pelantikan pimpinan baru ISIS akan mempengaruhi aktivitas terorisme di Indonesia.

Pada pekan lalu, Densus 88 menangkap 12 orang tersangka teroris di Kabupaten Tangerang, DKI Jakarta, Bogor dan Batam. Mereka disebut terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah dan juga ISIS. Pekan sebelumnya, Densus juga menembak mati dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sunardi disebut terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah.

Baca: Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

9 hari lalu

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

Di sela-sela KTT BRICS, Putin menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan atas serangan teroris di Turki.


Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

9 hari lalu

Dua orang teroris bersenjata tertangkap rekaman kamera keamanan mendekati gedung Turkish Aerospace Industries (Tusas) di Ankara, Turki 23 Oktober 2024. Kedua penyerang menaiki sebuah taksi kuning yang sudah rusak parah. REUTERS
Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.


Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

11 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamiyah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti.
Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.


Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

11 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamaah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti
Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.


Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

12 hari lalu

Fethullah Gulen. russia-now.com
Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi upaya kudeta terhadap pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, meninggal dunia pada Ahad malam dalam usia 83 tahun


Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

21 hari lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.


Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

22 hari lalu

Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi dan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal Bin Abdullah H. Amodi menyambangi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

Rektor UIN Jakarta mengomentari ceramah Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, yang membahas soal ekstremisme.


UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

23 hari lalu

Seminar bertajuk 'Mengikis Benih yang pernah Tumbuh: Islamisme Pasca Pembubaran Jemaah Islamiyah (JI) di Indonesia' di Ruang Teater H.A.R. Partosentono, Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024/UIN Syarif Hidayatullah
UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

Para anggota senior Jamaah Islamiyah telah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Juni 2024. Bagaimana para pakar menyoroti hal ini?


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

24 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS


BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

29 hari lalu

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom (kedua kanan), Kepala BPOM RI Taruna Ikrar (ketiga kanan), dan Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, kanan memeriksa barang bukti saat konferensi pers pengungkapan kasus laboratorium rahasia (clandestine lab) narkotika di Taktakan, Kota Serang, Banten, Rabu, 2 Oktober 2024. Petugas BNN menangkap 10 orang tersangka beserta barang bukti narkotika golongan 1 jenis PCC sebanyak 971.000 butir senilai Rp145 miliar, enam unit mesin produksi narkotika, dan bahan baku pembuatan narkotika. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

Kepala BNN menyebut nama seorang perempuan yang merupakan dari sindikat narkoba internasional yang beroperasi di luar negeri.