TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi. Airin datang mengenakan pakaian sederhana seraya berjalan pelan tanpa dikawal seorang pun ajudan. Airin bahkan sengaja memberhentikan mobilnya di pinggir jalan depan gedung KPK, dan berjalan pelan masuk gedung.
Datang pukul 09.30 WIB, Airin mengenakan kemeja putih polos, celana bahan warna krem, dan sepatu berhak pendek warna hitam. Pakaian itu beberapa kali sempat dipakai Airin saat membesuk suaminya di rumah tahanan KPK. Wajah Airin tak menampakkan raut sedih.
Saat dikerubungi wartawan, Airin sempat menghentikan langkahnya. "Ini biar semuanya dapat, ya. Saya hadir di sini untuk memenuhi panggilan terkait kasus suap, makasih ya," kata Airin sambil tersenyum.
KPK pagi ini akan memeriksa Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Menurut juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, penyidik lembaganya bakal memeriksa terkait kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Konstitusi.
"Airin bakal diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka kasus tersebut, AM dan STA," kata Johan melalui pesan pendek, Selasa, 10 Desember 2013. AM adalah Akil Mochtar, bekas Ketua MK; sementara STA adalah advokat Susi Tur Andayani.
Bagi Airin, ini adalah penjadwalan ulang. Airin sebelumnya dipanggil pada 4 Desember 2013. Namun, dia tak memenuhi pemanggilan itu karena mengikuti musyawarah rencana pertemuan kepala daerah se-Jawa-Bali yang digelar di Serang.
Kasus dugaan suap di lingkungan MK itu sudah menjerat suami Airin, Chaeri Wardana alias Wawan, sebagai tersangka. Tempo pernah memuat adanya dugaan pertemuan Atut, Wawan, dan Akil di Hotel JW Marriot Singapura. Pertemuan itu digelar untuk mengatur putusan sengketa pemilihan Bupati Lebak. Akil kemudian memimpin panel hakim konstitusi yang memutuskan pemilihan Bupati Lebak diulang--cocok dengan tuntutan kubu Atut yang menyokong Amir Hamzah.
Pada 2 Oktober 2013, KPK mengumumkan Akil ditangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan. Pada hari yang sama pukul 23.00 WIB, penyidik KPK mencokok Wawan. Kurang dari 24 jam kemudian, KPK mengumumkan ada dua kasus yang sedang disidik. Pertama, kasus dugaan korupsi dalam pengurusan sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah; dan kedua, kasus dugaan korupsi dalam pengurusan sengketa pilkada Lebak, Banten. Wawan terbelit kasus Lebak.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler:
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Nama 7 Korban Tabrakan Kereta Bintaro di Fatmawati
Tabrakan Kereta Bintaro, Masinis Meninggal
Korban Kereta Bintaro Tak Merasa Masinis Mengerem
Kereta Tabrak Truk Tangki di Bintaro, Enam Tewas
Siapa Masinis Kereta Naas di Bintaro?
Kecelakaan Kereta Bintaro, 10 Pemadam Dikerahkan
78 Nama Korban Tabrakan Kereta Bintaro