Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polres Purwakarta Masih Tunggu Tim Antiteror

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Purwakarta: Polres Purwakarta masih menahan orang yang dicurigai sebagai komplotan Noor Din M Top, yang menggunakan sebuah Toyota Kijang. ?Kami masih menunggu kedatangan Detasemen 88 dari Mabes Polri dan Polda Jabar,? kata Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Zainul Arifin, Sabtu (18/12) pagi. Rencananya tim khusus antiteror itu akan tiba Sabtu pukul 12.00 WIB. Menurutnya, jika pemeriksaan oleh Detasemen 88 hasilnya nihil, orang tersebut akan segera dilepaskan. Jumat petang (17/12), satu peleton personil Polres Purwakarta, Jawa Barat memang menangkap sekelompok orang yang dicurigai sebagai komplotan Noor Din M Top, yang menggunakan Toyota Kijang yang meluncur dari arah Bandung menuju Jakarta. Penangkapan yang dipimpin langsung Zainul Arifin tersebut, dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari jajaran Polwiltabes Kota Bandung, bahwa ada sebuah kendaraan Kijang warna biru membawa komplotan Noor Din M Top. ?Penangkapan kita lakukan di jalan raya Sukatani,? kata Zainul.Selanjutnya, rombongan yang berjumlah empat orang tersebut dibawa ke Mapolres Purwakarta, yang berjarak 10 kilometer dari lokasi penangkapan. Ketika diperiksa, satu dari penumpang Kijang tersebut bernama M Razid bin M Top, 41 tahun, berkewarganegaraan Singapura. Dua lainnya yakni M Alif Bin Razid, 12 tahun (anak Razid) dan M Nashrul bin Jaffar ,17 tahun keponakan Razid keduanya warga negara Singapura. Sedangkan satunya lagi sopir Kijang bernama Dody Ismail Januar,35 tahun, warga Jakarta.Setelah dilakukan pemeriksaan secara fisik, data diri, paspor dan visa, kata Zanul melanjutkan, diyakini bahwa yang bersangkutan bukanlah Noor Din M Top, peracik bom nomor wahid warga negara Malaysia, yang paling dicari-cari oleh kepolisian Indonesia. ?Saya yakin dia bukan Noor Din M Top,? katanya. Zainul melarang wartawan untuk mewawancari M Razid M Top, apalagi mengambil gambarnya.Zainul menjelaskan ada tiga alasan kenapa penangkapan itu dilakukan. Pertama, ada kesamaan nama antara yang bersangkutan dengan buron peledakan bom Kuningan, yang bersangkutan menunda jadwal penerbangannya ke Singapura yang mestinya dilakukan Sabtu lalu ditunda jadi Ahad. Ketiga, berdasarkan kecurigaan adanya keterkaitan dengan kasus penemuan sembilan bahan peledak yang ditemukan di dalam bis Mekar Raya di Bandung, Sabtu siang (17/12). ?Saat diperiksa Razid menyadari alasan-alasan itu, dia juga sangat kooperatif,? katanya. Nanang Sutisna?Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

20 Juli 2017

Ilustrasi Ledakan
TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.


Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

5 Januari 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"


Penjara Tak Membuatnya Jera

22 November 2016

Penjara Tak Membuatnya Jera

Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".


Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

14 November 2016

Warga mengamati TKP ledakan bom molotov di Gereja Oikumene  Samarinda, Kaltim, 13 November 2016. Seorang terduga pelaku peledakan berhasil ditangkap warga. TEMPO/Firman Hidayat
Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

GMKI mengutuk keras pengeboman yang melukai empat orang anak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad kemarin.


Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

3 November 2016

Ilustrasi bom. Boards.ie
Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

Bom bensin itu dilengkapi pemicu pengatur waktu berupa jam dinding.


Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

2 November 2016

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya.


Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Polisi Federal Australia memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) lokasi ledakan bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 10 September 2004. Ledakan yang terjadi sehari sebelumnya menewaskan 9 orang. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.


Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

17 Mei 2016

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ledakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom

Akibat ledakan, dua penghuni kost terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.


Cara Warga Jakarta Mempraktekkan #KamiTidakTakut pada Teror

15 Januari 2016

Sejumlah polisi berjaga di dekat tiga warga yang tergeletak di jalan usai terkena bom di dekat pos polisi di kawasan Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Cara Warga Jakarta Mempraktekkan #KamiTidakTakut pada Teror

Tagar #KamiTidakTakut menjadi trending topic Twitter. Ini cara orang Jakarta mempraktekkannya.


Nenek Ini Becanda Bawa Bom di Bandara Yogya, Bui Menanti

8 Januari 2016

Calon penumpang terlihat membawa banyak barang bawaan pada pintu keberangkatan di Bandara Internasional Adisucipto, di Yogyakarta, 21 Juli 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Nenek Ini Becanda Bawa Bom di Bandara Yogya, Bui Menanti

Seorang nenek berusia 69 tahun, calon penumpang Lion Air, batal ke Jakarta gara-gara bercana membawa bom dan granat.