TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas insiden ledakan yang terjadi di Rokan Hulu, Riau. Jemi mengatakan pihaknya akan menyelidiki insiden ledakan yang diduga berasal dari amunisi Korps Paskhas TNI AU.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada warga masyarakat yang terkena ledakan meskipun belum diketahui secara pasti apakah ledakan berasal dari amunisi sisa latihan korp Paskhas atau bukan," kata Jemi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017.
Baca :
Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka
TNI AU Akan Menguji Coba Peluncuran Rudal Canggih di Bulukumba
TNI AU, kata Jemi, juga melibatkan kepolisian Resor Kabupaten Rokan Hulu, Riau dan pemerintah daerah untuk penyelidikan ledakan yang terjadi di Dusun Karya Bakti RW 02, RT 01, Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Ulu pada pukul 11.30 WIB. Satu orang bernama Swanda tewas dalam insiden tersebut.
Jemi menjelaskan dalam latihan Paskhas tersebut dilakukan operasi serangan fajar menggunakan peluru tajam termasuk amunisi dan ledakan granat kejut.
"Latihan berlangsung lancar dan aman dan berakhir pada pukul 09.00 tanpa ada insiden apapun," kata dia. Ketika pasukan ditarik dari Bandara Tuanku Tambusai, terjadi ledakan di dusun yang berjarak 6 kilometer dari bandara tersebut.
Saat ini, kata Jemi, TNI AU terus berkoordinasi untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban ledakan. "Secara paralel tim Korpaskhas juga sedang melakukan penyelidikan untuk meyakinkan kronologis kejadian ledakan dan sebab-sebabnya," ujar dia.
ARKHELAUS W.