TEMPO.CO, Madiun - Kepolisian Resor Madiun Kota, Jawa Timur mengamankan empat orang anggota salah satu perguruan silat karena diduga memicu keributan dalam perayaan malam Suroan atau tahun baru Islam 1 Hijriyah, Senin malam, 4 November 2013. ‘’Setelah diperiksa mereka dipulangkan,’’ kata Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota Ajun Komisaris Anom Wibowo, Selasa, 5 November 2013.
Keempat orang itu bagian dari gerombolan massa yang berkonvoi dengan mengendarai sepeda motor berkalpot ‘brong’ atau balap dengan suara sangat berisik. Iring-iringan mereka memancing emosi warga. Sebab, selain suara bising dari motor mereka juga berteriak-teriak. Karena itu, petugas polisi yang sedang bersiaga di tepi jalan menghadang laju sepeda motor tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Madiun Kota, Ajun Komisaris Suhono, menambahkan penghadangan berlangsung di Jalan Mayjend Sungkono, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo. Saat dihadang, sejumlah orang berseragam serba hitam milik salah satu perguruan silat itu melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motornya.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi. Dalam upaya itu pihak polisi hanya berhasil menangkap empat orang anggota perguruan salah satu perguruan silat tersebut. Adapun sepeda motor yang juga ikut diamankan berjumlah 11 unit. ‘’Empat orang yang kami amankan adalah warga Kabupaten Madiun,’’ jelas Suhono kepada Tempo.
Menurutnya, sejumlah masa yang berkonvoi Senin malam itu baru saja berziarah di makan sesepuh dan pendiri perguruan salah satu perguruan silat di wilayah Kota Madiun. Setelah tradisi yang berlangsung setiap awal bulan Suro selesai dijalankan, para pesilat berkonvoi dengan mengendarai sepeda motor berkanplot ‘brong’. ‘’Ini sebagai bentuk euphoria mereka,’’ tutur Suhono.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Terpopuler:
Jakarta Macet, SBY Lempar Tanggung Jawab ke Jokowi
Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi
Terbukti Terima Suap, Fathanah Minta Gaji Negara