TEMPO.CO, Pontianak – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan viral video sweeping di Kota Singkawang. Saat ini, situasi Kota Singkawang normal dan aman terkendali.
"Video yang beredar itu tentang aksi massa salah satu pasangan calon dalam pemilihan Wali Kota Singkawang. Mereka kecewa karena pasangan calon yang didukung, Moses Ahie-Amir Fatah, tidak lolos pilkada Singkawang,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Komisaris Besar Suhadi S.W., Jumat, 25 November 2016.
Suhadi mengatakan massa melakukan aksi yang dimulai di kantor KPU Kota Singkawang, Selasa, 22 November 2016. Aksi ini dilakukan setelah pasangan Moses Ahie-Amir Fatah dinyatakan tak lolos pemilihan kepala daerah Singkawang. Setelah itu, aksi massa dilanjutkan ke arah Tugu Naga di Jalan Niaga.
Di tempat itu, terjadi perusakan patung naga. Polisi mengidentifikasi kerusakan di tugu naga yakni pemecahan lampu-lampu. Patung tugu naga juga mengalami kerusakan. Seluruh rangkaian aksi tersebut sempat direkam dan menyebar melalui jejaring media sosial.
Kepolisian meminta warga tidak menyebarkan video tersebut, karena menyebabkan kekhawatiran sanak keluarga yang berada di luar Kalimantan Barat.
Dia mengatakan banyak sekali telepon yang menanyakan kondisi Kota Singkawang, pascavideo tersebut beredar.
Suhadi mengatakan Polda Kalimantan Barat telah menurunkan 700 personel dari Sabhara dan Brigade Mobil dibantu 400 personel TNI.
Warga Kalimantan Barat juga diminta tidak menghubungkan masalah ini dengan isu suku, agama, dan ras. Polisi juga mengimbau agar masyarakat kembali beraktivitas seperti sediakala.
ASEANTY PAHLEVI