TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wali Kota Bandung Dada Rosada kaget melihat ada fotografer terpeleset di depannya. Saat itu, Dada hendak masuk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.
Begitu fotografer terpeleset, Dada sempat berhenti melangkah supaya fotografer itu membenarkan posisinya, menyapa fotografer itu. "Kunaon, Cep (kenapa, Dik)?" kata Dada, Senin, 23 September 2013.
Dada hadir di gedung KPK pukul 11.32 WIB. Dia mengenakan kemeja putih bergaris yang disandingkan dengan rompi tahanan KPK berwarna oranye. Tapi saat ditanya soal kabar dan agenda kedatangannya, Dada hanya menjawab dengan senyum. (baca juga: Dada Rosada Tersangka, Warga Bandung Tumpengan)
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Dada bakal diperiksa terkait kasus dugaan suap majelis hakim yang menangani perkara dana bantuan sosial Pemerintah Kota Bandung. "KPK membutuhkan keterangan yang bersangkutan sehingga penyidik mengagendakan pemeriksaan hari ini," kata Priharsa.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan penyidik KPK menangkap Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono dan kurir Asep pada 22 Maret 2013, pukul 14.15, di ruang Setyabudi di PN Bandung.
Setyabudi kepergok menerima uang Rp 150 juta dari Asep yang bertugas sebagai kurir. Diduga duit itu merupakan imbalan atas vonis pada perkara kasus dana bantuan tersebut. Dalam perkara itu, Setyabudi menjadi ketua majelis hakim.
KPK sudah menjerat enam tersangka. Mereka adalah Setyabudi Tejocahyono, pelaksana tugas Kepala Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Pemkot Bandung Herry Nurhayat, kurir Asep, dan pentolan organisasi masyarakat di Bandung Toto Hutagalung, bekas Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, dan Dada.
MUHAMAD RIZKI
Topik Terhangat
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut | Penembakan Polisi | Info Haji
Berita Terkait:
Labora Sitorus Belikan Anaknya Pajero Sports
Berapa Duit yang Disetor Labora ke Bos Polisi?
Labora Mengaku 'Bisnisnya' Direstui Atasan
Labora Mengaku Pangkatnya Masih Bripka