TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan salah satu alasan penyidik lembaganya belum menahan bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng adalah perkembangan penyidikan kasus Hambalang yang muncul belakangan. Sehingga, janji Ketua KPK Abraham Samad hampir tiga minggu lalu belum bisa ditunaikan.
"Apa yang disampaikan pimpinan, bisa jadi dalam perkembangan penyidikan, ada info yang datangnya belakangan, sehingga penyidik belum melakukan pemanggilan kepada AM," kata Johan melalui pesan pendek, Kamis, 19 September 2013.
Menurut Johan, penyidik KPK belum memanggil para tersangka Hambalang karena masih mendalami keterangan dari saksi-saksi lain yang lain.
Pada 4 September 2013, Abraham mengisyaratkan segera menahan Andi Mallarangeng, tersangka kasus korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang. "Dengan diterimanya laporan resmi (penghitungan kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan), kami akan mempercepat proses penyelesaian Hambalang, termasuk upaya penahanan," kata dia.
Abraham menyatakan penahanan tersangka bisa dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Meski enggan menyebutkan nama tersangkanya, ia mengatakan KPK akan tetap berpegangan pada urutan penetapan tersangka. Dengan demikian, tersangka yang lebih dulu dipanggil adalah Andi Mallarangeng. "Surat pemanggilan kepada Andi memang belum dikirim. Surat itu gampang, yang jelas minggu ini masih ada tiga hari," ujarnya.
KPK telah menetapkan empat tersangka kasus Hambalang. Mereka adalah mantan Direktur PT Adhi Karya Teuku Bagus Mohammad Noor, mantan pejabat pembuat komitmen Deddy Kusdinar, dan Andi Mallarangeng. Tersangka terbaru dalam kasus ini adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Andi menjadi tersangka sejak Desember 2012, sedangkan Anas pada Februari 2013.
MUHAMAD RIZKI
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji
Berita Terpopuler:
Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta