TEMPO.CO, Kupang - Rencana pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) menaikkan tarif Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) W.Z Johanis Kupang ditolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat. Menurut anggota Dewan, kenaikan ini akan memberatkan masyarakat di daerah ini.
"Kenaikan ini akan memberatkan masyarakat miskin yang tidak ter-cover Jamkesmas dan Jamkesda," kata Ketua Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD NTT, Gabriel Beri Bina, saat membaca pandangan fraksinya dalam sidang paripurna DPRD NTT, Selasa, 3 September 2013.
Menurut dia, masih sekitar sembilan persen pasien yang dilayani RSUD Johanes tidak ditanggung Jamkesmas dan Jamkesda. Karena itu, katanya, perlu adanya kajian lebih detail tentang jasa sarana dan jasa pelayanan yang berkaitan dengan kenaikan tarif rumah sakit itu.
"Kami berpendapat Rancangan Perda tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas III RSUD Johanes ditunda penetapannya," katanya.
Selain Gerindra, lima fraksi DPRD NTT lainnya, yakni Golkar, PDIP, Demokrat, Fraksi Gabungan Abdi Flobamora dan Fraksi Gabungan NTT Sejahtera juga menolak rencana kenaikan tarif RSUD Johanis Kupang tersebut. Hanya Fraksi Hanura yang dengan tegas menyatakan menerima ranperda kenaikan tarif tersebut.
Kelima fraksi ini menyatakan pendapat untuk dibahas lebih mendalam dengan melakukan kajian yang komperhensif, sebelum tarifnya dinaikkan. "Kami minta agar rencana kenaikan tarif ini dikaji lebih mendalam lagi," kata Ketua Fraksi Demokrat, Benyamin Wodon.
Wakil Direktur RSUD Johanes Kupang, Dr Yudith Kota, mengatakan pihaknya mengusulkan kenaikan tarif RSUD Johanis Kupang karena beban biaya RSUD mengalami peningkatan sehingga subsidi pemerintah semakin besar. "Tarif RSUD sejak tahun 2006 hingga 2013 belum pernah dinaikkan," katanya.
Usulan kenaikan tarif, yakni rawat inap untuk kelas III, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 75 ribu per harinya, sehingga bisa menutupi unit cost-nya sebesar Rp 61 ribu per harinya. Tarif lainnya yang juga diusulkan naik yakni pemeriksaan laboratorium hingga Rp 60 ribu untuk tarif jasa, dari sebelumnya antara Rp 12 ribu hingga Rp 48 ribu.
YOHANES SEO
Topik terhangat: Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung | Rupiah Loyo
Terpopuler
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Ahok Datangi Paripurna, Fraksi PPP Walk Out
Pedagang Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi
Luthfi Tutupi Sosok Bunda Putri ke Pengacaranya
Arsenal Akhirnya Dapatkan Mesut Ozil