Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

image-gnews
Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 21 April, masyarakat Indonesia memperingati hari kelahiran pahlawan perempuan nasional yakni Raden Ajeng Kartini. Tokoh yang lahir pada tanggal 21 April 1879 ini dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita. Lewat kumpulan surat yang ia tulis semasa hidup, ia mengkritisi tentang ketimpangan derajat antara perempuan dan laki-laki di bidang pendidikan, dirangkum menjadi karya fenomenal berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Perjuangan Kartini yang inspiratif rupanya tak ia lakukan sendiri. Adiknya, yang bernama Kardinah juga dinilai berjuang untuk kepentingan rakyat. Sebagai keluarga bangsawan, Kardinah melakukan sesuatu untuk masyarakat kecil. Namun ironis, ia menjadi korban persekusi saat Indonesia baru saja merdeka. 

Seperti diketahui, Kartini memiliki dua orang saudari kandung, yaitu Raden Ajeng Kardinah dan Raden Ajeng Soematri. Serta satu saudari tiri yaitu Roekmini. Ketiganya pun tak luput memperjuangkan derajat kaum perempuan pada masa kolonial Belanda. Bagaimana kisah Raden Ajeng Kardinah yang berjasa bagi masyarakat Tegal namun dipersekusi tak lama setelah Indonesia merdeka.

Lahir pada 1 Maret 1881. Kardinah dikenal punya peran di bidang kesehatan bagi masyarakat Tegal. Kardinah menikah dengan seorang anak Bupati Tegal bernama RM Reksoharjono yang kelak akan menjadi Bupati Tegal.  Pernikahan antara Kardinah dan Reksoharjono tidak menghasilkan keturunan, oleh karena itu mereka mengangkat seorang anak bernama Susmono. Ia juga akan melanjutkan kepemimpinan ayahya di Tegal.

Semangat Kardinah tak berbeda dengan Kartini, ia mengabdikan diri kepada masyarakat golongan menengah ke bawah, khususnya yang berada di daerah Tegal. Karena rasa simpatinya, akhirnya Kardinah membangun sebuah rumah sakit yang masa itu disebut sebagai balai kesehatan.

Melansir laman resmi RSUD Kardinah, Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal bermula dari balai pengobatan yang didirikan pada tahun 1927 oleh Kardinah. Ia merupakan sosok yang sangat peduli dengan nasib rakyat, khususnya dalam hal pengobatan yang masih sangat tradisional pada masa itu.

Bermodal uang 16.000 golden hasil penjualan buku karangannya berjudul "Cara Membatik" ditambah bantuan dari Residen Pekalongan, maka didirikanlah Balai Pengobatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan pengobatan kepada rakyat yang kurang mampu. 

Namun, di masa awal kemerdekaan, tak lama setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, peristiwa Tiga Daerah meletus di wilayah pantai utara Jawa. Mantan Kapolri, Hoegeng Iman Santoso dalam bukunya berjudul Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan, menyatakan bahwa gerakan Kutil yang dipimpin Sukyani hendak mendirikan pemerintahan revolusioner. Mereka menciduk orang-orang yang dianggap dekat dengan Belanda di tiga daerah, yaitu, Brebes, Tegal dan Pemalang. 

Di tiga daerah tersebut, massa yang terinpirasi Kutil, memaksa Bupati Pemalang, Brebes dan Tegal untuk mengibarkan bendera merah putih dan membagikan beras kepada rakyat. Alhasil massa mendatangi kantor-kantor dan rumah bupati untuk 'membuat perhitungan".

Seperti kalangan bupati dan rengrengannya, Kardinah yang dari kalangan bangsawan dianggap kelompok itu sebagai simbol feodal dan loyalis penjajah Belanda. Ahasil, ia menjadi salah satu korban gerakan itu.

Dilansir dari buku Seri Tempo yang berjudul Gelap-Terang Hidup Kartini, Sebagai istri Bupati Tegal, Kardinah jadi sasaran. Saat menengok cucunya, Kardinah ditangkap orang-orang Kutil. Ia dipaksa mengenakan karung goni sebagai pakaian. Kardinah juga diarak keliling kota sambil diolok-olok.

Akan tetapi saat sampai ke rumah sakit Kardinah, adik Kartini itu pura-pura sakit dan dirawat. Dilansir dari buku Jejak-jejak di Tlatah Teteguall karya Conie Wishnu W dan Hari Bagor S, pada malam harinya, ada usaha penyelamatan dari orang-orang dekatnya. Alhasil Kardinah bisa diselamatkan dari orang-orang Kutil dan tidak sempat dibawa ke Talang, Adiwena. 

Karena peristiwa itu, Kardinah mengalami berbagai trauma dan enggan hidup di Tegal. Ia memutuskan pindah ke Salatiga untuk menjalani masa tuanya. RA Kardinah kemudian meninggal dunia pada 5 Juli 1971 saat usianya mencapai 90 tahun. 

Pada tahun 1971 setelah Raden Ajeng Kardinah wafat, Balai Pengobatan yang sudah mengalami berbagai peningkatan sarana dan prasarana diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Tegal. Tempat itu kemudian diberi nama Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal.

Pada tahun 1983, dengan Surat Keputusan Walikota Madya Dati II Tegal Nomor 61/1/1004/1983, Rumah Sakit Umum Kardinah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Tipe C, selanjutnya pada tahun 1995 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 92/ Menkes/SK/I/1995 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah tipe B Non Pendidikan.

Pilihan Editor: Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

16 jam lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

7 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

7 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

7 hari lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

10 hari lalu

Kartini Masa Kini Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins SimatupangJakarta.
Menginspirasi Kartini Masa Kini: Fashion Show Mom and Kids di Hotel Grand Whiz Poins Simatupang Jakarta

Juga ada talkshow tentang bagaimana menjadi Kartini masa kini yang tangguh dan mandiri.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

11 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

12 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Ucapan Hari Kartini PDIP Singgung Abuse of Power Presiden Jokowi

12 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ucapan Hari Kartini PDIP Singgung Abuse of Power Presiden Jokowi

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan perjuangan RA Kartini sangat fundamental bagi praktik demokrasi di Tanah Air.


Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

12 hari lalu

Kakak beradik, Yuni Shara dan Krisdayanti. Foto: Instagram/@yunishara36
Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

Krisdayanti dan Yuni Shara bicara tentang kesetaraan pendidikan perempuan hingga perjuangan hidup dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024.