TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Mabes Polri, Kombes Rana S Permana mengatakan, tim gabungan TNI, Polri, dan sejumlah LSM melakukan pemadaman kebakaran hutan Riau menggunakan bom air dan membuat hujan buatan. Bom air dijatuhkan melalui helikopter dan hujan buatan diciptakan dengan menebar senyawa kimia NHCL. "Dibeberapa titik, hujan sudah turun," katanya Rabu, 26 Juni 2013.
Menurutnya, bom air digunakan dengan cara menjatuhkan sebanyak 5000 liter air dari helikopter di titik kebakaran. Tim menyediakan tiga buah helikopter untuk membawa dan menjatuhkan air. Sedang hujan buatan diciptakan dengan menaburkan garam dapur (NHCL) pada awan yang berpotensi hujan. Garam ini dibawa dalam jumlah besar menggunakan pesawat Hercules. "Minggu sore kemarin, di daerah Dumai sudah turun hujan setelah ditaburkan garam ini," tuturnya.
Hujan buatan juga terjadi di daerah lain. Pada Senin malam hujan turun di Indragiri Hilir. Sedangkan di Pekanbaru, hujan baru turun pada sore di hari yang sama. "Ini akan terus diupayakan," kata Rana.
Untuk upaya dari darat, tim menggunakan mesin Robin guna menyemprotkan air. Selain itu TNI juga menambah tenaga personil 2000 orang. "Hingga hari ini baru turun 400 orang," ujarnya.
Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan. Kabut asapnya telah berdampak hingga ke negara tetangga. Presiden SBY secara resmi meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia lantaran kebakaran lahan di Riau telah menyebabkan kabut asap di dua negara itu.
RAMADHANI
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals
Caleg Golkar Tewas di Lokalisasi