TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan akan membantu Kepolisian Daerah Papua dalam menangani kasus rekening gendut Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus Kerjasama antara KPK dan Polda dalam bentuk koordinasi.'"Dari diskusi informal dengan Polda Papua, KPK berkomitmen untuk membantu penanganan kasus ini," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, Senin, 20 Mei 2013.
Menurut Bambang, kasus Labora menarik bagi KPK. Bukan hanya karena nilai transaksinya yang besar. "Tapi kasus ini berkaitan dengan beberapa kasus ilegal logging sebelumnya yang terdakwanya dibebaskan pengadilan," ujarnya.
Selain dengan Polda Papua, KPK juga mengadakan diskusi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Diskusi dilakukan dalam sebuah acara bertajuk Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum. Program ini merupakan bagian dari Program Koordinasi dan Supervisi. Acara tersebut diikuti 180 penegak hukum yang terdiri dari Polisi, Jaksa, KPK, dan BPK.
Sebelumnya, polisi menemukan rekening jumbo milik anggota Kepolisian Resor Raja Ampat, Papua Barat, Aiptu Labora Sitorus, yang berjumlah mencapai 60 rekening. Dua rekening tercatat atas nama Labora Sitorus, sedangkan rekening lainnya tercatat atas nama keluarga dan kolega perusahaan miliknya. Jumlah transaksi mencurigakan yang disampaikan PPATK itu mencapai Rp 1,5 triliun.
Saat ini, tim Bareskrim Mabes Polri dan Polda Papua sedang mengusut Sitorus terkait penyelundupan bahan bakar minyak bersubsidi dan pembalakan liar. Sitorus pun sudah dijadikan tersangka. Tim Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim terus mengembangkan pengusutan adanya pidana pencucian uang oleh Sitorus.
FEBRIANA FIRDAUS
Baca juga Berita Populer Lainnya:
Dengar Pengakuan Maharani, Perasaan Sefti Hancur
Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf
Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah
Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus