TEMPO.CO, Batang - Dusun Sempu, RT 1 RW 2, Desa Sempu, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang mendadak ramai. Sejak tewasnya Abu Roban, terduga teroris yang tewas dalam penyergapan polisi antiteror di simpang empat jalan Desa Babadan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu kemarin, Dusun Sempu terus dipantau sejumlah polisi berkostum preman.
Sebab, Abu Roban alias Untung Hidayat diketahui tingggal di sebuah rumah kontrakan di dusun tersebut. Ditemui Tempo, Kamis 9 Mei 2013 sore, pemilik kontrakan, Suharto, mengatakan Hidayat mulai menyewa rumahnya sejak awal Mei. "Dia menyewa satu tahun. Uang sewa dibayar tunai di muka, Rp 3,5 juta," kata laki-laki berkumis itu.
Hidayat bersama seorang temannya menemui Suharto awal pekan lalu. Waktu itu, Untung mengaku tahu Suharto menyewakan rumah dari Agus Marwo. Agus adalah warga Desa Sempu. Sebelumnya, Untung hendak menyewa rumah milik Agus. Namun, rumah tersebut sudah disewa oleh orang lain. "Temannya mengaku dari Suradadi (Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang)," ujar Suharto.
Kepada Suharto, Hidayat mengaku berprofesi sebagai pedagang mobil bekas, khususnya untuk mobil berpelat nomor B (Jakarta). Maka itu, Hidayat memohon kepada Suharto agar dimaklumi jika dirinya terkadang harus pergi ke luar kota selama dua tiga hari. Waktu itu Suharto tidak menaruh curiga. Sebab, Hidayat berbicara dengan logat khas Pantura (Pantai Utara).
Selama sekitar sepekan menghuni rumah kontrakan itu, Hidayat dikenal sebagai warga yang baik. "Ahad lalu (5 Mei), Pak Hidayat masih ikut gotong-royong membangun musala bersama warga," kata Eko Prasetyo, warga setempat.
Meski demikian, laki-laki 32 tahun itu mengatakan, warga belum mengenal dekat dengan Hidayat. Yang ia ketahui, rumah kontrakan Hidayat pernah kedatangan sejumlah tamu yang berdatangan dengan sepeda motor. "Ia tinggal di rumah ini bersama istri dan anak keduanya," katanya.
DINDA LEO LISTY