TEMPO.CO, Depok - Ratusan karyawan Universitas Indonesia (UI) turun ke jalan menuntut kejelasan status mereka. Sampai saat ini mereka belum mendapatkan kejelasan status, Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan UI, atau bukan.
"Kami menyaksikan pelaksanaan otonomi BHMN UI telah gagal membangun sistem kepegawaian yang adil dan manusiawi," kata Ketua Paguyuban Pekerja UI, Andri Wibisana saat menyampaikan orasi di depan Stasiun UI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Mei 2013.
Mrenurut dia, selama ini para pekerja di universitas berjaket almamater warna kuning itu hanya menjalankan pekerjaan tanpa ada kejelasan legalitas. Kondisi itu sudah berlangsung sejak lama sehingga mereka menuntut perlakuan manusiawi. "Sebagian besar pekerja UI bekerja tanpa status hubungan kerja yang jelas," katanya.
Ratusan pekerja ini berangkat dari seluruh Fakultas yang ada di UI. Sejak pukul 9.00 mereka melakukan pemblokiran jalan masuk UI tepat di depan stasiun UI. Di sana mereka melakukan orasi bebas hingga pukul 11.30. Satu per satu perwakilan dari pekerja maju menjadi orator. Sementara Satpam UI melakukan pengalihan jalur masuk ke jalur untuk ke luar.
Andri mengatakan, mereka tidak akan selesai sampai sampai pejabat UI mau mendengarkan aspirasi mereka. Dia mendesak agar segera dilakukan alih status pegawai menjadi pegawai negeri sipil. Jika tidak segera dilakukan, ribuan pekerja itu mengancam untuk mogok massal. "Kami targetkan tiga bulan harus sudah ada alih status karyawan menjadi PNS. Kalau tidak, kami akan mogok," katanya.
Baca Juga:
Saat ini total pekerja UI sebanyak 11 ribu orang. Dan hanya 4.300 orang yang menjadi PNS. Sedangkan sisanya masih tidak jelas. "Masih ada 6.000 karyawan yang statusnya nggak jelas," katanya. Mereka tidak memiliki status apa-apa. "Karyawan UI bukan, PNS juga bukan. Mereka bekerja tanpa surat yang jelas."
Para pekerja itu membentangkan spanduk bertuliskan hak pekerja dan kesejahteraan. Setiap fakultas membawa spanduknya masing-masing, seperti "Pusat Studi Jepang, Alih Status Segera," bunyi spanduk itu.
Seorang peserta aksi unjuk rasa, Juli Prastyo mengatakan pengalihanan status dari pekerja UI menjadi PNS itu harus segera dilakukan. Apalagi status UI selama ini selalu berubah-ubah sehingga pekerja merasa tidak diperhatikan. "Kami semua kan sarjana, kami sudah mencoba mengajukan untuk menjadi PNS," katanya.
Pada pukul 12.00, massa aksi kemudian bergerak menuju gedung Rektorat UI yang berjarak sekitar 1 kilometer lebih. Diiringi sebuah mobil bak terbuka, mereka berbaris rapi sambil mengumandangkan takbir. "Kami akan menuntut pimpinan yang tuli dan buta," kata salah seorang orator.
ILHAM TIRTA