TEMPO.CO, Sumenep - Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memastikan sebanyak 29 siswa tidak akan mengikuti ujian nasional tingkat sekolah dasar pada 6-8 Mei mendatang.
"Dua di antaranya tidak ikut karena menikah," kata Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar, Diknas Pamekasan, Mutammam, yang dihubungi pada Rabu, 1 Mei 2013.
Mutammam menolak memberitahukan identitas kedua bocah SD yang menikah tersebut. "Ini demi nama baik keluarga siswa," katanya. Selain menikah, kata dia, kebanyakan siswa tidak mengikuti ujian nasional karena ikut merantau orang tuanya atau telah pindah sekolah ke pondok pesantren.
Mutammam mengatakan pihak sekolah telah membujuk orang tua siswa agar mengizinkan anaknya ikut UN karena ijazah SD suatu saat dibutuhkan. "Tapi tidak berhasil," ujarnya.
Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Pamekasan, Zaini, sebelumnya mengatakan sebagian masyarakat Madura masih belum menganggap penting pendidikan bagi kaum hawa. Perempuan di Madura dianggap cukup sekolah madrasah agar tahu mengaji serta mana suci dan najis. "Makanya banyak perempuan belasan tahun menikah," katanya.
Data Dinas Pendidikan Pamekasan menyebutkan ujian nasional tingkat SD sederajat akan diikuti 16.462 siswa.
MUSTHOFA BISRI
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal
Istri Eyang Subur Mengadu Ke Komnas Perempuan
Kerusuhan Musi Rawas Berlanjut, Dua Polsek Dibakar
Protes Lelang Jabatan, Lurah Warakas `Diserbu`
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh