TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hingga saat ini Indonesia telah berhasil mengembangkan demokrasi. "Sejak reformasi bergulir, iklim demokrasi kian hari kian tumbuh mekar," kata SBY, saat berpidato pada Acara Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935, di Istora Senayan, Jakarta, Ahad malam, 7 April 2013.
Menurut dia, pemilihan umum di berbagai tingkatan serta berkembangnya kebebasan berserikat dan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari indikator tumbuhnya kehidupan demokrasi yang makin baik di Indonesia.
Namun, ia menambahkan, nilai-nilai demokrasi harus tumbuh beriringan dengan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. "Keduanya harus saling mengisi. Harus tumbuh beriringan dengan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia," ujar SBY. "Keduanya harus saling mengisi dan melengkapi."
SBY mengatakan, keterpaduan antara keduanya akan semakin memperkuaat demokrasi Indonesia. "Sebuah demokrasi yang selalu menjunjung tinggi toleransi, menghormati perbedaan identitas, mencerminkan kesantunan dalam berpolitik, serta senantiasa tumbuh dan patuh pada pranata hukum atau rule of law."
Acara Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935 dihadiri ribuan umat Hindu. Selain SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, sejumlah pejabat negara lain juga hadir. Antara lain Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat Tempo:
Penguasa Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Beredar, Pesan Berantai Dukungan untuk Kopassus
Ini Kejanggalan Kasus Cebongan Versi Komnas HAM
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan