TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan konsep sustainable growth with equity dalam pertemuan panel tingkat tinggi untuk merumuskan pengganti Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
Pertemuan High Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 (HLPEP) Development Agenda keempat akan dilaksanakan 24-27 Maret 2013 di Nusa Dua, Bali.
"Pertumbuhan itu penting, tapi perlu juga equity," kata Ketua Komite Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 Kuntoro Mangkusubroto di kantor Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Jakarta, Senin, 18 Maret 2013."Ini adalah sumbangan pemikiran dari Pak SBY yang akan menjadi masukan dan acuan (dalam pembahasan di panel)," Kuntoro menambahkan.
Menurut Kuntoro, salah satu pembicaraan dalam panel di Bali adalah membahas jangka waktu agenda pembangunan pengganti MDGs. "Apakah 30 tahun, 20 tahun, atau 10 tahun?" ucap Kepala UKP4 ini.
Selain itu, ia menambahkan, panel bakal memberikan beberapa rekomendasi agenda pembangunan pasca 2015 ke Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Rekomendasi itu antara lain menyangkut visi dan bentuk agenda pembangunan, prinsip kemitraan dan akuntabilitas, serta konsensus politik.
Kuntoro mengatakan, hasil pembahasan di Bali bakal diserahkan pada pertemuan panel ke-5 di New York, Amerika Serikat, Mei mendatang. "Hasilnya diserahkan kepada Sekjen PBB," kata dia. Di New York, agenda pembangunan pasca 2015 ini bakal disepakati.
Adapun panel ini terdiri dari 27 anggota yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kepala pemerintahan, bos perusahaan, hingga jurnalis. Presiden SBY, Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf bertindak sebagai pemimpin bersama panel itu. "Insya Allah semuanya akan hadir di Bali," ujar Kuntoro.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
Bandung Tetap Jadi Tujuan Utama Turis Malaysia
Kenapa Jokowi Unggul di Bursa Pencalonan Wapres
KPK Sita Aset Djoko Susilo di Bali
Golkar Belum Mau Lirik Jokowi Sebagai Cawapres
Kecil Kemungkinan Jokowi Nyapres Lewat PDIP