TEMPO.CO,Jember - Bertahun-tahun mangkrak, sebagian areal lapangan terbang (lapter) Notohadinegoro Kabupaten Jember ditanami tebu dan kacang. Penanaman tebu dan kacang di areal tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2010 lalu oleh PT Perkebunan Nusantara XII wilayah Jember.
"Kami melakukan itu karena posisi kami dilematis. Tidak dimanfaatkan ditegur BPK, ditanami dicurigai," ujar Direktur PTPN XI Wilayah Jember, Irsan Rambee, Senin, 21 januari 2013.
Keputusan menanami sebagian tanah lapter itu, kata dia, karena audit Badan Pemeriksa Keuangan RI tahun 2009 menyebutkan bahwa PTPN XII merugi Rp 811 juta, akibat ditandatanganinya kerja sama operasional dengan Pemerintah Kabupaten Jember untuk menggunakan lahan tebu sebagai lapangan terbang sejak tahun 2003 lalu.
Selain itu, kata dia, ada juga surat menteri BUMN nomor S-446/MBUMN/2003 tertanggal 10 November 2010 yang memerintahkan agar lahan itu ditanami terlebih dahulu sebelum Lapter Notohadinegoro beroperasi. "Kondisi itu yang menjadi dasar untuk menanami tanah lapter dengan tanaman musiman seperti tebu dan kacang," katanya.
Administratur PTPN XII kebun Mumbulsari, Khoirul Akmal, mengatakan penanaman tebu itu dilakukan tahun 2010 di atas lahan seluas 8 hektare. Tahun 2011 dan 2012, kata dia, diperluas menjadi 26 hektare. Kegiatan itu, kata dia, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Jember, sebagai pengelola Lapter Notohadinegoro. "Dinas Perhubungan mempersilakan lahan ditanami asal jauh dari landasan pacu," kata dia.
Karena ditanami oleh PTPN XII, kata Irsan, hasil komoditas itu kembali ke kas PTPN, dan tidak disetor ke kas daerah. PTPN XII Jember, kata dia, sudah berkali-kali meminta Dinas Perhubungan Jember untuk mengoperasionalkan lapter yang diresmikan tahun 2005 silam itu. "Kami ingin kerja sama bisnis itu direalisasikan. Kami tidak mengambil langkah hukum, meskipun pemkab melakukan wan-prestasi sesuai KSO itu, karena jika lapter beroperasi, PTPN juga bisa mengambil manfaat," katanya.
Bupati Jember MZA Djalal mengaku tak tahu sebagian areal Lapter Notohadinegoro ditanami tebu. "Saya baru tahu, nanti saya akan cek. Coba tanyakan PTPN saja," katanya saat mendampingi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sabtu, 19 Januari 2013.
MAHBUB DJUNAIDY