TEMPO.CO, Jayapura - Juru bicara Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, menegaskan bahwa pihaknya terus mengejar kelompok separatis yang telah menewaskan tiga anggota Kepolisian Sektor Pirime serta membakar markas polisi Pirime, Selasa, 27 November 2012.
"Kami sudah pasti tidak akan beri ampun. Tapi untuk sementara ini kami masih menunggu penyelesaian masalah secara intern pemerintah dulu," kata Sumerta, Jumat, 30 November 2012.
Sebelumnya, Panglima Organisasi Papua Merdeka, Goliat Tabuni, yang bermarkas di Tingginambut, Puncak Jaya, membantah bahwa OPM terlibat dalam insiden tersebut. "Bukan, itu di luar komando. Kami tidak tahu. Itu kelompok di Lanny Jaya, sedangkan kami ini di Puncak Jaya," katanya.
Pagi tadi, datang kabar terbaru yang menyebutkan bahwa pelaku penembakan tiga polisi adalah OPM. "Berita di semua media itu salah. Benar OPM yang tembak. Saya sendiri yang pimpin penembakan itu," kata Purom Okiman Wenda, Panglima Tinggi Tentara Pertahanan Nasional OPM di Lanny Jaya, kepada Tempo.
Ia menambahkan penyerangan itu bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pergerakan kemerdekaan di Papua masih ada. "Kami OPM murni. Kami bukan Goliat Tabuni yang hanya duduk diam. Kami akan terus bergerak," katanya.
Tiga polisi tewas dalam penyerangan kemarin, yakni kepala Kepolisian Sektor Pirime, Ipda Rolfi Takabesi, Brigadir Polisi Jefri Rumkoren, dan Briptu Daniel Makuker. Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga masing-masing.
JERRY OMONA
Baca berita terpopuler lainnya:
Ahok: Pemda DKI Kelebihan Orang Tak Dibutuhkan
Sutan: Pesan Istri Gus Dur, Hati-hati Kalau Bicara
Nazar Tersenyum, Angie Menatap Sayu
5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014
Kelebihan Sri Mulyani dari Dahlan Iskan dan Mahfud