Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dicecar Hakim, Wajah Sekretaris Wa Ode Pucat  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Fahd El Fouz Arafiq, terdakwa kasus suap dana proyek Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) saat menanti sidang dengan agenda keterangan saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (23/10). ANTARA/Rosa Panggabean
Fahd El Fouz Arafiq, terdakwa kasus suap dana proyek Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) saat menanti sidang dengan agenda keterangan saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (23/10). ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sefa Yolanda, sekretaris Wa Ode Nurhayati, menangis di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Selasa malam, 23 Oktober 2012. Suaranya langsung parau ketika dicecar hakim soal aliran dana suap yang diterima bosnya itu.

"Saya lupa persisnya, Pak," kata Sefa kepada Pangeran Napitupulu, anggota majelis hakim sidang pemeriksaan saksi Fahd El Fouz.

Hakim Pangeran, yang tampak kesal dengan pernyataan Sefa, langsung berbicara dengan nada tinggi. Dia kembali mempertegas aliran duit suap Wa Ode melalui Sefa. "Bagaimana Anda bisa menerima duit dari Haris yang pembohong itu," kata dia. "Saksi jangan bohong-bohong lagi."

Sefa lantas terdiam sejenak. Ia langsung menyatakan dirinya menerima duit dari Haris yang dibungkus plastik di Senayan. Duit itu langsung dibawa pulang ke apartemen Wa Ode di Permata Hijau.

"Saya menerima duit itu karena dia (Haris) teman Ibu (Wa Ode)," ujarnya dengan suara gemetar. "Tapi saya tidak tahu berapa jumlahnya dan lupa kapan penyerahan duit." Ia sempat menyeka air matanya.

Haris yang dimaksud hakim Pangeran adalah kader Golkar Haris Andi Surrahman. Dia adalah perantara politikus Partai Amanat Nasional Wa Ode Nurhayati dengan pengusaha Fahd El Fouz.

Fahd menyuap Wa Ode Rp 6 miliar agar proyek dana penyesuaian infrastruktur daerah dialokasikan ke tiga daerah di Aceh. Wa Ode divonis 6 tahun penjara dalam kasus ini.

Sefa, yang bersaksi dalam kondisi hamil, kerap ditegur karena tak mendengar pertanyaan hakim. Suhartoyo, ketua majelis hakim, lantas meminta Sefa memindahkan tempat duduk di hadapan meja hakim. Walhasil Sefa duduk sendiri bak seorang terdakwa sekitar satu meter dari meja hakim. "Supaya tidak bertanya lagi," kata Suhartoyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perilaku Sefa membuat hakim kesal karena kerap mengatakan tidak tahu-menahu. Ia sering menyatakan lupa tentang transaksi Wa Ode yang melibatkan dirinya.

Tak lama kemudian, Sefa meminta kepada hakim agar diizinkan ke toilet. Wajahnya terlihat pucat pasi. Hingga ke depan pintu toilet ia digandeng seorang pria muda. Tak lama kemudian, ia mual-mual.

Dalam sidang kali ini, jaksa penuntut menghadirkan Kepala Bank Mandiri Cabang DPR Dedy Kusnadi dan stafnya, yakni Fadli Rahim, Gunawan, Daeng Lira, serta Rusmayanti.

TRI SUHARMAN

Berita Terpopuler
SBY Tetap Positive Thinking Soal Anas dan Andi

Jokowi Bangun Stadion Persija Rp 1,5 Triliun

Jurus Jitu Marzuki Alie Supaya Jadi Anggota DPR

Soal Hambalang, Menteri Agus: Tunggu Audit Selesai

Jokowi: Atasi Kemacetan Tak Melulu MRT dan Monorel 

Penetapan APBD Jakarta 2013 Bakal Molor  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPK Cegah Wali Kota Dumai ke Luar Negeri

4 Mei 2019

Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat kepolisian berjalan menuju tempat parkir mobil rumah dinas Wali Kota Dumai saat akan dilakukan penggeledahan di kota Dumai, Riau, Jumat 26 April 2019. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
KPK Cegah Wali Kota Dumai ke Luar Negeri

KPK mengeluarkan permintaan cegah untuk Wali Kota Dumai agar tidak berpergian ke luar negeri.


Sri Mulyani Minta Pemerintah Daerah Tak Tergoda Makelar Anggaran

10 Desember 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Sri Mulyani Minta Pemerintah Daerah Tak Tergoda Makelar Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali menyinggung soal keberadaan makelar anggaran yang kerap memberi janji kepada pemerintah daerah.


Sri Mulyani: Kepala Daerah Baru Rawan Diincar Calo Anggaran

7 Mei 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan stafnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, 7 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza
Sri Mulyani: Kepala Daerah Baru Rawan Diincar Calo Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kepala daerah baru kerap menjadi incaran calo anggaran.


Jepang Bingung, Setya Novanto Tiba-tiba Lobi Beli Pesawat  

17 November 2015

Ilustrasi Setya Novanto. (ILUSTRASI: TEMPO/IMAM YUNNI)
Jepang Bingung, Setya Novanto Tiba-tiba Lobi Beli Pesawat  

Para diplomat Jepang heran Setya membicarakan pembelian pesawat bukan dalam forum resmi.


Cara Fahd Samarkan Transaksi Agar Tak Terlacak PPATK  

6 Januari 2014

Fahd El Fouz berbincang dengan Pimpinan Bandan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Tamsil Linrung. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Cara Fahd Samarkan Transaksi Agar Tak Terlacak PPATK  

Fahd mengaku diajari pegawai Bank Mandiri untuk menyamarkan


transaksi.


Staf Fraksi Golkar Didakwa Menyuap Wa Ode Rp 6 M  

9 Desember 2013

Mantan Anggota Badan Anggaran DPR-RI Wa ode Nurhayati tertunduk usai majelis hakim membacakan putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (18/10). Majelis Hakim menjatuhkan vonis 6 tahun penjara dengan denda 500 juta rupiah subsider 6 bulan penjara kepada Wa ode karena terbukti menerima suap senilai Rp 6,25 miliar. TEMPO/Seto Wardhana
Staf Fraksi Golkar Didakwa Menyuap Wa Ode Rp 6 M  

Haris Andi Surahman adalah calo suap dari Fahd A. Rafiq ke Wa Ode.


Tersangka Suap Bakal Buka Calo Anggaran DPR

24 September 2013

Tersangka kasus pengurusan anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Haris Andi Surahman. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tersangka Suap Bakal Buka Calo Anggaran DPR

"Saya akan laporkan semua."


Badan Kehormatan DPR Selidiki Dugaan Calo Anggaran  

12 Februari 2013

Ketua Badan Kehormatan DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Prakosa. TEMPO/Imam Sukamto
Badan Kehormatan DPR Selidiki Dugaan Calo Anggaran  

Seorang anggota DPR ditengarai berjanji mengurus anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur.


Fahd El Fouz Hadapi Vonis Kasus Korupsi

4 Desember 2012

Fahd el Fouz atau Fahd A Rafiq TEMPO/Seto Wardhana.
Fahd El Fouz Hadapi Vonis Kasus Korupsi

Putra penyanyi dangdut A. Rafiq siap menghadapi putusan hakim.


Anggaran Militer pun Kena Permintaan Upeti

29 Oktober 2012

Suasana sidang paripurna terkait laporan kinerja 2011-2012 dan ulang tahun ke-67 DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). ANTARA/Puspa Perwitasari
Anggaran Militer pun Kena Permintaan Upeti

Permintaan setoran dari DPR masuk ke banyak kementerian.